Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto mengatakan ada 20 komoditi utama bahan pangan dari hasil pertanian, industri pengolahan, peternakan, perikanan dan bahan pokok lainnya sebagai penyumbang inflasi karena sering mengalami perubahan harga.
Berkenaan dengan ini, pihaknya bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Tegal terkait rencana operasi pasar yang akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (TanKP) dan memperhatikan hasil pemantauan perkembangan harga mingguan.
“Operasi pasar lebih insentif akan dilakukan oleh Dinas TanKP, sedangkan kami hanya diikutkan insidentil jika harga terus merangkak naik, itupun kami koordinasikan terlebih dahulu dengan Bulog,” ungkapnya.
Adapun inflasi tahunan Kabupaten Tegal tahun 2023 angkanya sebesar 3,28 persen. Sedangkan per Januari tahun 2024 angkanya sebesar 0,04 persen. Berdasarkan hasil pemantauannya, harga 20 komoditi utama di pasaran secara umum masih terkategori stabil.
“Untuk upaya menstabilkan harga, beberapa kali sudah dilakukan kegiatan operasi pasar murah, penyaluran bantuan sosial pangan serta hingga mensuplai komoditas beras dan jagung,” pungkasnya. (T04-red)