Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal, Marwadi menambahkan, tidak hanya menanam bibit cabai dan KAD, pihaknya juga mendorong terbentuknya badan usaha milik daerah (BUMD) di Kota Tegal yang bergerak di bidang pangan.
“Informasinya BUMD pangan ini diajukan kembali ke DPRD,” jelasnya.
Sementara, Bank Indonesia (BI) telah membuat prototype badan usaha milik petani (BUMP) yang khusus menjual persediaan pangan di Kabupaten Pemalang. Apabila pembinaan yang dilakukan berhasil, maka BUMP akan diterakan ke daerah-daerah lain.
Ditegaskan Marwadi, BUMP binaan BI berfokus pada penanaman padi, mengingat adanya isu musim panas yang akan mengganggu pasokan beras, termasuk adanya informasi penurunan produksi padi dari beberapa negara.
“Terkait inflasi, kami terus mengeratkan koordinasi dengan pemda. Apabila ada sinyal inflasi, kami langsung melakukan tindakan segera, misalnya dengan melakukan pasar murah,” tegasnya.
Kepala BPS Kota Tegal, Eman Sulaeman mengemukakan, pemantauan harga dilakukan setiap hari dan dilaporkan ke TPID, sebagai dasar untuk menentukan kebijakan apabila terjadi kenaikan yang cukup tinggi.
“Secara umum, dalam dua minggu terakhir harga komoditas di Kota Tegal, relatif stabil meski harga cabai mengalami kenaikan sekitar 10 persen,” katanya. (T03_Red)