Tradisi Beli Baju Baru Menjelang Lebaran, Musala Mulai Sepi

TEGAL, smpantura – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pusat perbelanjaan mulai dipadati warga yang berburu baju baru. Tradisi membeli pakaian baru ini seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran.

Di sisi lain, masjid yang biasanya ramai oleh jemaah selama Ramadan mulai terlihat sepi, terutama di malam-malam terakhir.

Membeli baju baru menjelang lebaran telah menjadi kebiasaan turun-temurun di banyak keluarga muslim. Tradisi ini berakar pada keyakinan bahwa Idul Fitri merupakan momen kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, sehingga umat Islam ingin merayakannya dengan penampilan terbaik.

“Sebenarnya tidak ada kewajiban membeli baju baru, tetapi ini sudah seperti kebiasaan. Rasanya lebih semangat menyambut lebaran dengan pakaian yang lebih rapi dan bersih,” ujar Ady Fauzi, seorang pengunjung pusat perbelanjaan di Kota Tegal, Minggu malam (23/3/2025).

Selain baju, masyarakat juga berburu sandal, peci, mukena, hingga perlengkapan rumah tangga. Hal ini membuat pusat perbelanjaan dan pasar tradisional semakin ramai menjelang hari raya.

Di tengah euforia belanja, fenomena lain justru terjadi di masjid dan musala. Jika awal Ramadan masjid selalu penuh dengan jemaah tarawih dan iktikaf, kini jumlahnya mulai berkurang.

BACA JUGA :  Warga Desa Kademangaran Bentang Bendera Merah Putih Sepanjang 400 Meter

Menurut Pengurus Musala Rahmatullah, Kelurahan Mintaragen, Ecep Mulyadi, kondisi ini memang sudah sering terjadi setiap tahun.

“Awal Ramadan biasanya ramai karena semangat masih tinggi. Namun, di akhir-akhir Ramadan, banyak yang sibuk dengan persiapan lebaran, sehingga jemaah berkurang,” katanya.

Padahal, sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan waktu yang sangat istimewa, di mana terdapat malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

“Sayang sekali jika kita lebih fokus belanja dibanding memaksimalkan ibadah di momen yang sangat berharga ini,” jelasnya.

Terpisah, Ustaz Reza Zaldi mengingatkan agar masyarakat tetap menyeimbangkan antara tradisi dan ibadah. Membeli baju baru bukanlah hal yang salah, tetapi sebaiknya tidak sampai melupakan ibadah, terutama di malam-malam terakhir Ramadan yang penuh keberkahan.

“Kita bisa mengatur waktu dengan baik. Misalnya, berbelanja di siang atau sore hari, lalu tetap mengikuti tarawih dan iktikaf di malam hari. Jangan sampai kesibukan duniawi membuat kita kehilangan kesempatan meraih pahala yang besar,” ucapnya.

Dengan kesadaran ini, diharapkan masyarakat tetap bisa merayakan lebaran dengan suka cita tanpa melupakan esensi ibadah di bulan suci Ramadan. **

error: