BATANG, smpantura – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang memetakan ada tujuh kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tanah longsor. Ketujuh kecamatan tersebut mayoritas berada di kawasan dataran tinggi atau perbukitan.
”Kalau bicara potensi longsor, di wilayah Bata ada tujuh kecamatan yang memiliki kerawanan tinggi tanah longsor. Tujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Bandar, Bawang, Blado, Reban, Tersono, Wonotunggal, dan Gringsing,” ujar Kepala BPBD Batang Wawan Nurdiansyah, Senin (1/12).
Tujuh kecamatan rawan tanah longsor tersebut di petakan berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB). Wawan mencontohkan wilayah Tersono yang sebelumnya pernah mencatatkan kejadian longsor. Secara geografis, desa-desa di kecamatan tersebut memang berada di ketinggian, yang menjadikannya rawan.
Di tambahkan, meskipun saat ini Kabupaten Batang sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas yang masih tergolong normal, kewaspadaan tetap harus di tingkatkan. Wawan mewanti-wanti masyarakat untuk bersiap siaga menghadapi prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
”Nanti mulai Januari hingga Februari, intensitas curah hujan di prediksi akan tinggi,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi dampak bencana, BPBD Batang telah menggelar rapat koordinasi dengan TNI/Polri, OPD terkait, dan para Camat. Wawan menekankan dua instruksi penting bagi Lurah dan perangkat desa, merujuk pada pengalaman penanganan longsor di Banjarnegara.
Pertama adalah, validasi data kependudukan dimana pemerintah desa di minta memastikan data kependudukan valid by name by address untuk memudahkan deteksi warga terdampak. Kedua, menyiapkan lokasi evakuasi dimana desa wajib menyiapkan lokasi evakuasi yang strategis agar masyarakat memiliki titik kumpul dan jalur penyelamatan yang aman.


