TEGAL, smpantura – Sejumlah tukang becak listrik di Kota Tegal kini mulai memanfaatkan fitur pembayaran digital QRIS. Inovasi ini diperkenalkan dalam Pekan QRIS Nasional (PQN) yang digelar di Alun-alun Kota Tegal, Jumat malam (15/8/2025).
Peluncuran program dilakukan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Bimala, bersama Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono.
Langkah ini diharapkan dapat membantu para tukang becak beradaptasi dengan sistem pembayaran non tunai.
Salah satu tukang becak listrik, Purwadi mengaku awalnya sempat ragu. Di usianya yang tidak lagi muda, dia merasa asing dengan istilah QRIS dan jarang bersentuhan dengan layanan perbankan.
Namun, berkat pendampingan langsung dari pihak perbankan, dia mulai memahami dan mampu menggunakannya.
“Pembayaran sekarang bisa tunai atau non tunai. Untuk non tunai saya pakai QRIS. Kemarin sudah belajar dan sedikit demi sedikit mulai paham,” ujarnya.
Purwadi menambahkan, tarif tetap dihitung berdasarkan jarak tempuh, hanya saja kini penumpang bisa membayar tanpa uang tunai.
“Bayarnya sama, cuma metodenya lebih praktis,” katanya.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menyambut baik langkah ini. Menurutnya, sudah saatnya tukang becak di Tegal naik kelas agar tidak tertinggal dari moda transportasi lain.
“Sekarang tidak perlu capek mengayuh becak dan tidak perlu khawatir soal uang bayaran kurang atau hilang. QRIS memberi keamanan dan kenyamanan,” jelasnya.
Sebelumnya, para tukang becak listrik di Kota Tegal telah menerima bantuan unit dari Presiden Prabowo Subianto. Kini, dengan dukungan Bank Indonesia, mereka juga dibekali teknologi pembayaran digital untuk mendukung layanan yang lebih modern. (**)