SLAWI, smpantura – Penanganan stunting, merupakan bagian dari upaya besar bangsa Indonesia, membangun generasi sehat, cerdas dan kuat, guna mendukung terwujudnya Indonesia Emas dan Indonesia Maju yang berdaya saing, baik secara ekonomi maupun produktivitasnya di pasar kerja global.
Hal ini disampaikan Bupati Tegal, Umi Azizah, saat menjadi narasumber dalam acara, Dialog Terbuka Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting, yang diselenggarakan di Hotel Wyndham Opi, Palembang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (3/7).
Kegiatan dialog ini, merupakan bagian dari rangkaian acara pembukaan peringatan, Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30, yang mengangkat tema, Menuju 14 Persen di Tahun 2024: Penguatan Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran di Daerah.
Umi Azizah didaulat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai salah satu narasumber dialog tersebut, karena dipandang memiliki keberpihakan yang kuat, dalam upaya penanganan stunting.
Umi menyampaikan, sejalan dengan instruksi Presiden RI, yang menargetkan penurunan stunting nasional, di angka 14 persen tahun 2024, pihaknya pun berupaya maksimal meraihnya lewat berbagai cara, daya dan upaya, termasuk mengalokasikan anggaran, yang mendukung pencegahan dan penanganan stunting, senilai total Rp 64,6 miliar di tahun 2023 ini, untuk intervensi gizi spesifik dan sensitif.
“Angka prevalensi stunting kami, berdasarkan SSGI (studi status gizi Indonesia), terus berkurang dari 30,6 persen di tahun 2018, menjadi 25,14 persen di tahun 2019, atau masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional,” ungkap Umi.