SLAWI, smpantura – Ribuan warga dari 13 desa di Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal unjuk rasa turun ke jalan rusak di ruas Pagerbarang-Jatibarang, Senin (20/1/2025) pukul 13.30 WIB. Unjuk rasa kali ini cukup unik, karena warga memancing dan berebut ikan lele di kubangan air jalan berlubang.
Aksi warga diawali dari Kantor Kecamatan Pagerbarang yang sebagian menggunakan sepeda motor. Demo yang dimotori Karang Taruna Pagerbarang yang mengerahkan mobil pikup dengan dilengkapi pengeras suara. Para pendemo juga didampingi Camat Pagerbarang Priharyono, sejumlah kepala desa wilayah Pagerbarang dan para tokoh masyarakat Pagerbarang. Hadir, Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto.
Di lokasi jalan rusak ruas Pagerbarang-Jatibarang, ribuan warga telah berkumpul. Mereka membawa alat pancing dan alat tangkap sederhana lainnya. Jalan rusak yang dipenuhi air hujan dipasangi pohon pisang sepanjang sekitar 100 meter. Saat rombongan aksi warga yang dipimpin Korlap Aksi Demo Jalan Pagerbarang, Moh Sukron datang ke lokasi jalan rusak, sejumlah petugas menaburkan ikan lele di kubangan air. Ratusan warga berebut ikan lele yang membuat suasana semakin riuh. Tak hanya orang dewasa, anak kecil juga ikut berebut. Aksi desak-desakan membuat suasana semakin meriah.
Saat perebutan ikan lele masih berlangsung, Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto memberikan penyataan sikap di atas mobil pikup. Dalam pernyataannya, Teguh menjanjikan sebelum Lebaran, jalan akan diuruk terlebih dahulu. Utamanya, jalan yang berlubang sehingga tidak terisi air. Sedangkan perbaikan jalan dengan menggunakan beton akan dilaksanakan setelah Lebaran.
“Kalau dilaksanakan sebelum Lebaran akan mengganggu aktivitas warga,” katanya.
Saat Kepala DPUPR Kabupaten Tegal, seorang warga berteriak menuntut untuk perbaikan jalan secepatnya. Bahkan, warga tersebut mengancam tidak akan membayar pajak sebelum jalan diperbaiki.
Korlap Aksi Demo Jalan Pagerbarang, Moh Sukron yang juga Ketua Karang Taruna Pagerbarang, menyatakan, aksi warga itu menuntut untuk perbaikan jalan sepanjang 3 kilometer di ruas Pagerbarang-Jatibarang. Pasalnya, jalan itu sangat mengganggu aktivitas warga yang sangat parah. Ia berharap agar pernyataan Kepala DPUPR Kabupaten Tegal untuk segera direalisasikan.
“Jika tidak terlaksana, maka kami akan mengerahkan masa lebih banyak,” tegasnya. **