TEGAL, smpantura – Dewi Fortune rasa-rasanya tengah singgah di Universitas Pancasakti (UPS) Tegal. Karena universitas itu kini memborong peraihan gelar profesor. Gelar tertinggi itu diraih dua akademisinya yang telah berjibaku beberapa tahun.
Kedua akademisi universitas terbesar di Pantura Barat Jateng yang meraih gelar itu adalah, Rektor UPS Tegal Dr Taufiqulloh MHum, yang kini telah menerima surat keputusan (SK) gelar Profesor dalam Rumpun Ilmu Language Testing and Assessment.
Kemudian Sekretaris Yayasan Pendidikan Pancasakti (YPP) Prof Dr Ir Suyono MPi, yang juga menerima SK sebagai Profesor dalam Rumpun Ilmu Budidaya Perairan Mangrove. SK untuk kedua akademisi itu dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, telah diserahkan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng, Prof Dr Ir Aisyah Endah Palupi MPd, kepada yang bersangkutan, di kantor LLDIKTI Semarang, Selasa (5/8).
Penetapan gelar profesor tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Nomor : 2328/M/KPT.KP/2025 untuk Prof Taufiqulloh, dan Nomor 2336/M/KPT.KP/2025 untuk Prof Suyono. Kedua SK itu tertanggal 5 Juni 2025.
Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng Prof Dr Ir Aisyah Endah Palupi MPd, menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian kedua akademisi tersebut. “Gelar profesor ini bukan hanya pengakuan tertinggi dalam karier akademik. Tetapi juga amanah besar untuk terus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia. Saya berharap, dengan bertambahnya jumlah profesor, Universitas Pancasakti Tegal dapat semakin meningkatkan kualitas riset dan inovasi, serta berperan aktif dalam memajukan daerah dan bangsa,” tandas dia.
Prof Dr Taufiqulloh MHum setelah menerima SK itu menyampaikan rasa syukur, dan terima kasih atas dukungan dari seluruh sivitas akademika UPS Tegal. “Gelar ini adalah hasil kerja keras bersama. Saya berharap, pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh dosen di UPS Tegal untuk terus bersemangat dalam meneliti dan berkarya,” terang dia.
Dia juga sangat mendorong agar dosen yang telah bergelar doktor, agar terus bersemangat dan gigih berjuang untuk meraih gelar profesor. Karena untuk meraih gelar tersebut, dibutuhkan komitmen tinggi untuk mewujudkannya.
Hal senada juga disampaikan Prof Dr Ir Suyono MPi. Dia akan terus berkomitmen untuk mengembangkan ilmu Budidaya Perairan Mangrove. “Topik ini sangat relevan dengan kondisi geografis Indonesia, khususnya di wilayah pesisir. Saya berharap, penelitian yang kami lakukan dapat memberikan solusi nyata untuk pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui budidaya yang berkelanjutan,” tandas dia.
Keberhasilan kedua akademisi tersebut, pun disambut aplaus hangat civitas akademika. Baik dari jajaran Yayasan Pendidikan Pancasakti, Rektoran, Dekan dan dosen hingga kalangan mahasiswa dan karyawan. Sebab menjadi kebanggaan tersendiri dan dapat menaikkan kualitas perkuliahan maupun lulusan universitas tersebut.
Disisi lain, pencapaian gelar akademik tertinggi itu, juga dapat menjadi bukti, universitasnya semakin berkontribusi dalam mencetak sumber daya manusia unggul, dan menghasilkan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat.(**)
