Konsep tersebut, kata Rektor, merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada sebelumnya. Dimana pengembangan Internet of Things, Big Data, dan Artifical Intelligence, diorientasikan untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
Itu berbeda, dengan konsep di Revolusi industri 4.0. Dimana teknologi yang dikembangkan, berorientasi pada produktivitas proses bisnis.
Nilai Baru
Menurut Rektor, Society 5.0 komponen utamanya adalah manusia, yang mampu menciptakan nilai baru. Yakni, melalui perkembangan teknologi, yang dapat meminimalisasi adanya kesenjangan pada manusia, dan masalah sosial ekonomi, di kemudian hari.
Dunia pendidikan, dituntut untuk menghasilkan lulusan, yang dapat menjawab tantangan tersebut.
Melalui tema, Menciptakan Lulusan Berdaya Saing Global Untuk Menyongsong Era Smart Society 5.0, para lulusan diharapkan untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia di masa depan.
Menghadapi tantangan tersebut, UPS tegal telah mempersiapkan, dan telah menerapkan pembelajaran, yang mengedepankan prinsip kemandirian, guna meningkatkan kualitas lulusannya.
Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), perguruan tinggi yang dipimpinnya, juga turut aktif dalam berbagai program. Antara lain, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang dan Studi Independen, Program Wirausaha Merdeka, Praktisi Mengajar, Transfer Kredit, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, mahasiswa dibekali hard skill dan soft skill, guna mengoptimalisasikan potensi dalam diri.
”Kami yakin, para lulusan sudah diasah untuk menjadi pembelajar mandiri. Sehingga terbentuklah insan yang mandiri, kreatif, tangguh dan inovatif, dalam menghadapi tantangan menuju Era Smart Society 5.0,” terang Rektor UPS Tegal. (T02-Red)
