Tegal  

UPS Tegal Kirim Dua Doktor ke Thailand

KULIAH UMUM : Pakar ekonomi dan bisnis dari FEB UPS Tegal, Dr Ahmad Hanfan, saat memberi kuliah umum di Didyasarin Internasional College, Hatyai University, Thailand. Kegiatan itu dalam rangka ''Visiting Professor and Visiting Lecture'', di Negeri Gajah Putih, selama satu pekan.

Sambutan Hangat

Sementara itu, dua dosen UPS yang dikirim untuk mengajar di Hatyai University Thailand, mendapat sambutan hangat dari mahasiswa dan dosen dari Negeri Gajah Putih tersebut. Prof Dr Purwo Susongko MPd yang juga menjabat Wakil Rektor (WR) I UPS Tegal, memberikan kuliah umum bertajuk ”Buddish Critical Thinking Assessment Using Rasch Model”.

Kemudian disambung kuliah umum yang diisi Dr Ahmad Hanfan, duduk sebagai WR III. Dia membeberkan tema menarik ”Building Regiosentric Product Advantage to Improve Marketing Performance of Smes”.

Yakni, mengupas keunggulan produk UMKM maupun UKM daerah, yang menjadi ciri khas suatu daerah, dan mampu mendongkrak pemasarannya.

Menurut Dr Ahmad Hanfan, keunggulan produk regiosentrik merupakan superioritas produk perusahaan dalam menempatkan produk terhadap benak prospek, yang berorientasi daerah, dengan menggunakan kekhasan wilayah keunikan produk dan produk yang tidak tergantikan sebagai ikon wilayah.

BACA JUGA :  Pendidik dan Tenaga Kependidikan Diminta Perhatikan Indeks Kualitas Pengelolaan Sekolah

Dia mencontohkan produk regiocentric, seperti produk makanan siap saji Telor Asin (Salted Egg) Brebes, Tahu Aci Tegal, dan tiga produk khas dari Semarang. Yakni, Lunpia, Bandeng Presto (Presto Milkfish) dan Wingko Babat. Selain itu ada juga produk UMKM seperti Batik Pekalongan, Batik Salem (Brebes) dan Sarung Goyor (Tegal dan Pemalang).

”Selama ini produk-produk khas daerah ini, telah banyak meningkatkan kinerja pemasaran UKM. Seperti pertumbuhan atau peningkatan penjualan, dan keuntungan pemasaran,” terang dia, dihadapan mahasiswa Didyasarin Internasional College, Hatyai University, Thailand.

Dalam kegiatan itu, kedua pakar pendidikan dan ekonomi tersebut, juga didampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis Kerjasama dan Urusan Luar Negeri (UPT KUI) Ihda Rosdiana MHum. Juga Kepala Program Internasional Fatiah Isralestelin, serta dua mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP.

error: