URBAN RETROFITTING

Retrofitting juga mengingatkan perdebatan antara Dedi Yon sebagai Petahana yang mendapat kritik dari kompetitornya Edi Suripno dan Faruq Ibnul Haqi tentang ketimpangan pembangunan Tegal Timur sebagai Pusat Kota dengan Tegal Selatan dan Margadana. Kritik ini tidak dijawab secara detail dan spesifik oleh Dedi Yon, selain mengatakan sudah membangun infrastruktur di Tegal Selatan dan Margadana. Dedi Yon tetap pada pendiriannya bahwa membangun Pusat Kota mendorong perekonomian kota untuk berkembang.

Apabila Dedi Yon resmi terpilih kembali (saat ini sudah terpilih kembali untuk periode kedua sebagai Walikota Tegal), maka sulit diharapkan dia akan berkonsentrasi membangun dua kecamatan yang dianggap oleh dua kompetitor pilkadanya, sebagai timpang dan tertinggal. Dedi tetap akan focus pada pembangunan Tegal Timur dan sebagian Tegal Barat sebagai Pusat Kota dan Sub Pusat Kota. Dua hal yang dapat menjelaskan prediksi ini. Pertama, Rencana Detail Tata Ruang Kota yang sudah ditetapkan sulit direvisi dalam waktu singkat, dengan Kecamatan Tegal Timur sebagai pusat kota. Kedua, secara politik “kemajuan” wajah kota di Pusat Kota akan menjadi icon of political legacy keberhasilan dua periode Walikota Dedi Yon. Kecamatan Tegal Selatan dan Margadana masih harus bersabar menunggu giliran pengembangan wilayahnya. Tentu saja prediksi ini bisa tidak tepat, jika pada periode kedua Dedi Yon melakukan perubahan RDTRK dan orientasi kewilayahan kebijakan pembangunannya.

Urban retrofitting dapat dilakukan dengan Public-Privat-Partnership (PPP). Karena banyak dari gedung dan lahan yang kosong merupakan aset properti swasta. Pemkot Tegal melakukan kerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah dalam pemanfaatan lahan eks pabrik tegel selatan alun-alun dan BUMN yang ada di Kota Tegal, misalnya. Pola kerjasama semacam ini juga dapat melibatkan swasta pemilik aset properti yang tidak aktif, jika pemkot ingin melakukan urban retrofitting di pusat kota dan pengembangan suburbia guna membangun city edge sebagai business hub baru di pinggir kota.

error: