Brebes  

Usulan Geoheritage Situs Bumiayu Tunggu Persetujuan Gubernur

BREBES, smpantura– Usulan Situs Bumiayu menjadi geoheritage atau warisan geologi, saat ini masih menunggu persetujuan gubernur Jateng. Hal itu disampaikan Kabid Litbang Baperlitbangda Kabupaten Brebes, Nurul Hidayat, saat membuka diskusi “Pengembangan Geosite Situs Bumiayu”, di Museum Purbakala Bumiayu, Selasa (31/10).

Geoheritage Situs Bumiayu diusulkan ke gubernur sejak Januari 2022. Itu dilakukan setelah ada kajian dari tim UGM.”Namun sampai sekarang belum ada persetujuan hingga masa jabatan gubernur habis. Kalau nanti sudah ada persetujuan, proses selanjutnya diusulkan ke Kementerian ESDM,” katanya.

Meski belum ada persetujuan gubernur, Hidayat mengajak seluruh elemen tetap semangat. Sebab, proses menuju geoheritage memang panjang.”Bupati juga sudah menerbitkan Perbup 81/2022 tentang pelestarian keragaman geologi Situs Bumiayu,” ujarnya.

Ahli Geologi UGM, Didit Hadi Barianto, dalam acara tersebut, mengapresiasi komitmen Pemkab Brebes dalam mengembangkan potensi geologi di Situs Bumiayu.”Pengusulan geoheritage merupakan langkah awal menuju Geopark Nasional,” katanya.

Ia mengatakan, enam geosite Situs Bumiayu yang diusulkan layak menjadi geoheritage. Yaitu geosite Hominid Kali Bodas, hutan purba Kaligintung, Sinomastodon/Gajah Purba Kaliglagah, Sungai Purba Kalijurang, Carnivora Petujah dan pesisir purba Kedungbukur Kali Pemali.”Geoheritage Situs Bumiayu ini mengusung tema fosil. Tentu ini menarik dan menjadi peluang karena kebanyakan geoheritage/geopark mengusung tema karst dan gunung api,” katanya.

BACA JUGA :  Banjir Ketanggungan, 18 Jiwa Sempat Diungsikan

Didit menambahkan, banyak manfaat yang diperoleh Situs Bumiayu ditetapkan sebagai geoheritage. Salah satunya dampak sosial ekonomi masyarakat, disamping tujuan utamanya konservasi, edukasi dan wisata.”Manfaat ini semakin besar jika nanti ditetapkan menjadi geopark nasional,” katanya.

Sementara Ahli Lingkungan UGM, Agus Hendratno, mengatakan, Situs Bumiayu sudah sangat populer di kalangan arkeolog. Sambil menunggu persetujuan gubernur, Agus mengajak seluruh stakeholder (diluar Baperlitbangda) ikut membangun dan mengembangkan Situs Bumiayu. Pengelola Museum Purbakala Bumiayu, Wildan Fadhilah, berharap kegiatan tersebut menjadi langkah awal yang positif dalam merumuskan rencana strategis pengembangan geosite di Situs Bumiayu.(T06_red)

error: