TEGAL, smpantura – Sat Lantas Polres Tegal Kota sebagai garda depan, pelaksana lapangan Operasi Zebra Candi 2024, yang digelar serentak di Indonesia, selama dua pekan, mulai Senin (14/10) hingga Minggu (27/10).
Giat operasi itu bakal mengutamakan sisi imbauan (Preemtif) dan pencegahan (Preventif).
Kapolres Tegal Kota AKBP Rully Thomas didamping Kasat Lantas AKP Agus Joko Guntoro mengatakan, pelaksanaan preemtif dan preventif, masing-masing porsinya 40 persen. Sisanya sebanyak 20 persen berupa penindakan.
”Penindakan atau penegakan hukum, dilakukan terhadap pelanggaran aturan lalu lintas yang menyebabkan kecelakaan, dan berpontensi menimbulkan fatalitas korban. Karena itulah dari tujuan operasi ini untuk mewujudkan keamanan, keselamatan dan ketertiban berlalulintas, sisi imbauan dan pencegahan lebih diutamakan. Tapi tetap ada penindakan hukum,” terang Kapolres Tegal Kota usai apel gelar pasukan Operasi Zebra Candi 2024, di Mapolres Tegal Kota, Senin (14/10).
Dia mengungkapkan, selain menindak pelanggaran lalulintas yang menyebabkan kecelakaan dan fatalitas korban, giat operasi tersebut juga dalam rangka mendukung suksesnya Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang rencananya digelar pada 20 Oktober tahun ini.
Hal lainnya adalah, sekarang sudah masuk tahapan kampanye pilkada serentak. Baik Pilgub, Pilwalkot maupun Pilbup.
Pendukungan paslon yang berkendara sepeda motor maupun mobil, agar tetap taat dan patuh pada aturan berlalulintas. Karena bila ada pelanggaran, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, tetap akan ditindak langsung.
Selama giat operasi tersebut, pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk tertib belalulintas, demi Kamseltibcarlantas yang aman dan nyaman.
Karena itulah, dalam pelaksanaan operasi, melibatkan aparat keamanan lainnya. Mulai dari unsur TNI, Dishub dan Satpol PP, serta instansi terkait lainnya.
Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Agus Joko Guntoro menambahkan, beberapa fokus sasaran penindakan pelanggaran lalu lintas dalam Operasi Zebra Candi 2024, antara lain, menyasar pengendara di bawah umur, dan menggunakan ponsel saat berkendara, serta berkendara melawan arus.
Selain itu, kendaraan yang melampaui batas kecepatan, berkendara di bawah pengaruh alkohol, serta kendaraan yang over loading dan over dimension (ODOL).
Dia berharap,dengan giat operasi tersebut, diharapkan masyarakat semakin sadar dan disiplin. Khususnya dalam menerapkan peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (**)
