“Pada tanggal 1 November 2025 Ibu Ina diangkat kembali sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Bumiayu, hal ini mendapat penolakan dari seluruh siswa-siswi SMPN 1 Bumiayu,” tandasnya.
Sementara itu Plt Kepala SMPN 1 Bumiayu, Ina Purnamasari kepada wartawan akhirnya angkat bicara soal aksi ini. Mantan pengurus MKKS SMP Kabupaten Brebes ini tegas menyebut, aksi ini tidak melibatkan seluruh siswa tapi hanya sebagian siswa kelas 9.
“Itu bukan seluruh siswa. Hanya kelas 9, sedangkan lainnya tidak ikut aksi. Hanya kebetulan setiap hari Jumat itu ada kegiatan sholat duha berjamaah. Sehingga saat itu para siswa ada di lapangan dan terlihat banyak,” katanya kepada wartawan melalui telepon.
Dia menilai, para siswa demo karena digerakkan oleh salah satu guru. Di mana guru dimaksud tidak menghendaki dirinya menjabat kembali sebagai kepala sekolah.
“Saya sudah mencari keterangan dari siswa dan guru. Aksi ini digerakkan oleh salah satu guru, bukan inisiatif siswa murni tapi ada yang menyuruh,” ungkapnya.
Guru yang menggerakan aksi, lanjut dia, ditengarai merasa terancam atas pengangkatan kembali sebagai kepala sekolah. Karena itu, dia berusaha melakukan penolakan dengan memanfaatkan para siswa.
“Ada yang merasa terancam dengan diangkatnya kembali saya sebagai kepala sekolah. Jadi memanfaatkan siswa untuk demo,” jelasnya.
Sementara informasi dilingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes menyebutkan, Ina Purnamasari resmi diangkat menjadi Plt Kasek SMPN 1 Bumiayu Per 1 November 2025 lalu. (**)


