Slawi  

Visi Bupati Ischak Sejalan dengan Program Pendiri Kabupaten Tegal, Ki Gede Sebayu

SLAWI, smpantura – Bupati Tegal dan Wakil Bupati Tegal, H Ischak Maulana Rohman-Ahmad Kholid membawa visi Tegal Lewih Apik. Ternyata, visi ini juga sama dengan program pendiri Kabupaten Tegal, Ki Gede Sebayu.

Dalam buku Babad Negari Tegal karya Ahmad Hamam Rochani, program Ki Gede Sebayu dipaparkan secara rinci. Sebelum memasuki tiga program Ki Gede Sebayu, Kabupaten Tegal terdapat beberapa tokoh penting yang di masa berdirinya kabupaten tersebut, diantaranya Pangeran Purbaya (Anggabaya/Tumenggung Tegal), Tumenggung Martalaya dan Harya Sindureja yang lebih dikenal dengan samaran si Gendowor.

Setelah itu baru tokoh-tokoh sentral lainnya seperti Raden Mas Hanggawana beserta anak cucunya yang lebih terkenal dengan nama gelarnya Reksanegara dan keturunannya atau Wangsa Reksanegaran.

Ki Gede Sebayu berasal dari Kerajaan Pajang, putra Pangeran Onje atau Ki Gede Tepoes Roempoet yang merupakan Adipati Purbalingga. Pangeran Onje masih ada garis keturunan dengan Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit terakhir.

Sebelum Ki Gede Sebayu diangkat menjadi Adipati Tegal, Ia diangkat sebagai Juru Demung atau Demang oleh Pangeran Benawa untuk wilayah Tegal. Sedangkan oleh Panembahan Senapati Ing Alaga, Ki Gede Sebayu diangkat menjadi Adipati Tegal dengan pangkat Kanjeng Raden Tumenggung, pada 18 Mei 1601. Ki Gede Sebayu menjabat sampai dengan tahun 1620.

Pada tahun 1625, Ki Gede Sebayu wafat. Sebelum meninggal, Ki Gede Sebayu menyerahkan kepemimpinannya ke Raden Mas Hanggawana yang memimpin pada 1620-1625.

BACA JUGA :  Pulihkan 13,3 Hektar Lahan Kritis di Waduk Cacaban, Pemkab Tegal Luncurkan Taman Kehati

Metode Ki Gede Sebayu dalam memimpin rakyat untuk berbangsa dan bernegara disebutkan dalam buku ini meliputi tiga program pokok.
1. Orientasi Pada Masa Depan Yang Lebih Baik. Sangat jelas sekali bahwa rombongan Ki Gede Sebayu diatur sedemikian rupa, dan mereka tidak “mengumpulkan” di satu tempat. Ki Gede Sebayu nampaknya kurang setuju dengan pepatah “mangan ora mangan kumpul”.
Program ini sesuai dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati Tegal, yakni Tegal Lewih Apik. Visi lengkap H Ischak, yakni menjadikan Tegal Maju dan Tangguh Yang Lebih Baik atau Luwih Apik. Visi tersebut dijabarkan dalam program pemerataan pembangunan infrastuktur, memperluas lapangan pekerjaan, dan bantuan kepada petani dan nelayan. Kepemimpinan H Ischak-Kholid dalam program 100 hari kerja, memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan sesuai salah satu program unggulannya yakni Salapor Saalus atau Satu Hari Lapor Satu Hari Jalan Halus.
“Tahun pertama untuk pembenahan infrastruktur,” kata H Ischak, beberapa waktu lalu.

2. Meningkatkan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ki Gede Sebayu begitu berhasil membuka desa yang kemudian diberi nama Kalisoka. Langkah pertama yang diperhatikan adalah membangun masjid serta membangun pondok Al-qur’an dan tauhid yang diasuh oleh putrinya, Siti Giyanti Subalaksana.

3. Percaya pada diri sendiri. Pembangunan areal pertanian dan pembangunan bendungan kali Gung sebagai bukti kebesaran dan keagungan Ki Gede Sebayu dalam membangun Tegal. **

error: