Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Tegal, M Ismail Fahmi menuturkan bahwa program lima hari sekolah di Kota Tegalmasih sebatas wacana dan perlu dilakukan beberapa kajian mendalam, meski di beberapa daerah sudah menerapkannya bagi siswa SD dan SMP.
Ditemui di Balai kota Tegal, Fahmi menyebut bahwa lima hari sekolah sudah diterapkan SD dan SMP di Kota Semarang, Magelang hingga Klaten.
Adanya kekhawatiran memberikan sedikit waktu luang bagi keluarga dan berdampak pada tutupnya TPQ, Fahmi menilai ada kajian yang perlu disampaikan.
“Memang jam belajar siswa semakin padat hingga sore. Ada yang khawatir waktu untuk anak di rumah berkurang dan tidak bisa berangkat TPQ. Tapi, lagi-lagi kita harus memahami bahwa ini baru sebatas wacana dan masih dikaji. Perlu diperhatikan pula bahwa tidak sedikit dari lima hari sekolah justru menambah jumlah siswa bagi TPQ atau madrasah,” jelasnya. **