BREBES, smpantura – Sebanyak 118 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menerima santunan dalam acara “Ngopeni ODGJ Sepenuh Ati” yang digelar oleh Wadah Kepedulian Jiwa (Wakaji) ke-5 di Puskesmas Buaran, Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, Sabtu (22/3).
Wakaji merupakan program inovasi dari Puskesmas Buaran untuk penanganan ODGJ. Program ini tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga memastikan keberlanjutan perawatan bagi pasien serta pendampingan bagi keluarga mereka.
Kepala Puskesmas Buaran, Cipto Sudrajat, menegaskan, kepedulian terhadap ODGJ harus berkelanjutan, tidak hanya dalam bentuk bantuan sesaat.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar memberi bantuan, tetapi juga membangun kesadaran bahwa mereka butuh kepedulian kita semua, kapan pun dan di mana pun,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Ineke Tri Sulistyowati, yang menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menangani ODGJ.
“Jangan sampai masalah kesehatan baru diperhatikan setelah viral. Jika ada yang membutuhkan bantuan, segera laporkan agar bisa ditangani lebih cepat,” katanya.
Ineke juga mengapresiasi inisiatif Wakaji dan berharap program serupa bisa diterapkan di puskesmas lain di Kabupaten Brebes.
Sementara itu, Kepala Desa Pangebatan, Lukmanul Hakim, mengapresiasi kepedulian Pemerintah Kabupaten Brebes, khususnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Buaran.
Menurutnya, kehadiran Wakaji telah menjadi harapan baru bagi banyak keluarga yang selama ini berjuang sendiri dalam merawat anggota keluarga mereka yang mengalami gangguan jiwa. Mereka rutin mengunjungi rumah ODGJ, memberikan obat, dan memastikan kondisi kesehatan tetap stabil,
“Dengan adanya Wakaji, ODGJ tak lagi terabaikan dan bisa mendapatkan perawatan yang lebih layak. Ini benar-benar bentuk kepedulian tanpa batas, karena mereka tidak hanya peduli saat ada acara seperti ini, tetapi terus mendampingi sepanjang tahun,” ujarnya. **