Sementara itu, Ketua Tim Pemeriksaan Kesehatan Uyip-Satori, dr Dwi Anik Ermawati mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis meliputi layanan dokter spesialis anak dan dokter umum.
Selama tiga kali pelaksanaan, mayoritas masyarakat Kota Tegal mengeluhkan sakit pegal-pegal, pusing, batuk pilek hingga kolesterol dan asam urat tinggi. Dari ratusan warga yang diperiksa, beberapa di antaranya juga dirujuk ke RSUD Kardinah dan RSUP dr Kariadi, Semarang.
“Umumnya warga mengalami batuk pilek karena dampak peralihan musim. Ada juga yang kadar kolesterol dan asam uratnya tinggi, terutama yang sudah sepuh. Bahkan ada juga warga yang kami rujuk ke rumah sakit karena memang membutuhkan penanganan lebih lanjut,” ucapnya.
Warga RT 02/ RW 04 Kelurahan Krandon, Duryani mengaku senang dan terbantu dengan adanya program pemeriksaan kesehatan gratis dari paslon Uyip-Satori. Selain memeriksakan kesehatan dirinya, dia juga memeriksakan kondisi kesehatan anaknya, M Ilyas Anafi yang berusia empat tahun.
Duryani meminta berobat tanpa perlu ribet semacam itu dapat dilanjutkan dan diimplementasikan bagi seluruh masyarakat Kota Tegal. Karena tidak dipungkiri saat ini masyarakat masih dihadapkan banyaknya administrasi yang harus dilalui.
“Semoga program ini bisa diterapkan Pemerintah Kota Tegal. Nggak perlu ribet, cukup menunjukkan KTP langsung sat set, sat set,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Carimun warga RW 04 yang genap berusia 100 tahun. Di usia senjanya Carimu sangat mengharapkan adanya layanan yang diinisiasi paslon Uyip-Satori. Bahkan, dirinya menghendaki adanya layanan jemput bola.
“Program seperti inilah yang dibutuhkan warga seperti saya. Cukup bawa KTP bisa dilayani kesehatan. Syukur-syukur ada juga layanan berobat jemput bola,” harapnya. **