” Tentu saja siswa maupun orang tua merasa khawatir jika terjadi gempa. Untuk itulah kami mengundang BPBD untuk memberikan pengetahuan dasar, ketika gempa terjadi di lingkungan sekolah,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, anggota PMR dan UKS sengaja diikutsertakan dalam simulasi tersebut. Hal tersebut dilakukan agar mereka memahami langkah penanganan terhadap korban terdampak gempa. Respons anggota PMR dan UKS juga sangat antusias, karena mereka sudah terbiasa menangani korban cidera saat laka dan lainnya.
Sementara itu, salah satu siswi, Novita usai memperagakan adegan sebagai korban gempa, mengaku simulasi tersebut membantu menyiapkan mental dan mampu mengambil sikap ketika terjadi gempa.
” Kalau dengar suara sirine saya akan lebih cepat menyelamatkan diri, biar tidak tertimpa bangunan yang roboh,,” ujarnya. (**)