SLAWI, smpantura – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo menyampaikan, saat ini
160 kilometer dari 850 kilometer panjang jalan di Kabupaten Tegal kondisinya rusak berat. Hal ini membutuhkan penanganan yang komprehensif.
“Tahun 2025 ini kami memiliki 324 paket pekerjaan, belum termasuk pemeliharaan rutin jalan yang diperkirakan bertambah 50-60 paket lagi dengan anggaran sekitar Rp11 miliar,” kata Teguh, Jumat (7/3/2025).
Teguh membeberkan, tahun 2025 ini anggaran pembangunan infrastruktur disiapkan sebesar Rp118,37 miliar.
Anggaran tersebut terbagi untuk kegiatan penyelenggaraan jalan dan jembatan sebesar Rp103,42 miliar dan pengembangan sistem drainase, termasuk talud dan trotoar senilai Rp14,95 miliar.
Sebelumnya, alokasi anggaran kegiatan penyelenggaraan jalan pada penetapan APBD Kabupaten Tegal 2025 ditetapkan Rp99,14 miliar, namun pada bulan Februari lalu pihaknya mendapat alokasi tambahan dana bantuan tidak terduga (BTT) senilai Rp4,28 miliar, sehingga total anggaran Rp 103,42 miliar.
Tambahan dana tersebut direncanakan untuk perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak karena bencana alam, antara lain ruas jalan Cilongok-Danasari di Desa Tembongwah, Kecamatan Balapulang, penguatan bronjong jembatan Kaliputih di ruas jalur alternatif Guci-Batumirah, Kecamatan Bumijawa, perbaikan jembatan di Desa Cawitali, Kecamatan Bumijawa, perbaikan jembatan di Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi dan perbaikan jalan di Desa Dermasuci.
Saat ini pihaknya tengah mempercepat proses pengadaan barang dan jasa untuk perbaikan jalan strategis mengantisipasi mudik Lebaran Idul Fitri 1446 hijriah dan menyiapkan material coldmix, aspal drum, dan batu split untuk mendukung layanan Sah Lapor Sah Alus.
Teguh menuturkan, ada sejumlah peningkatan kualitas jalan yang akan menjadi fokus pihaknya tahun ini, antara lain ruas jalan Bojong-Sokasari, Sumbaga-Sokasari, Sumbaga-Sokatengah dengan total anggaran senilai Rp8 miliar rupiah. Namun demikian, Teguh menambahkan dari anggaran tersebut rencananya akan dialihkan sebagian atau senilai Rp2 miliar untuk peningkatan kualitas ruas jalan Pagerbarang-Jatibarang.
“Ini merupakan respon atas atensi khusus untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan infrastuktur, termasuk yang ada di sekitar wilayah Bumijawa dan aspirasi warga Pagerbarang,” tambahnya.
Terkait program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase, Teguh mengungkapkan ada beberapa titik lokasi pembangunan yang akan dikerjakan tahun ini seperti ruas Lumingser-Kedungsukun, Purbasana-Jatirawa, Curug-Pangkah, dan beberapa lokasi lainnya.
Terkait program layanan Sah Lapor Sah Alus, Teguh menjelaskan tidak semua jalan yang rusak dapat diperbaiki melalui skema perbaikan cepat ini. Ada kriteria tertentu jalan rusak yang dapat dilayani, yaitu jalan dengan kategori rusak ringan hingga sedang atau kerusakannya kurang dari lima persen.
Selain itu, kegiatan penambalan jalan juga akan dilakukan pada lubang jalan yang dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan. **