SLAWI, smpantura – Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) jalin kerjasama dengan PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE) yang ditandai dengan Kick Off Project Supplier Development di Khas Hotel Tegal, Selasa (12/8/2025). Yayasan Astra itu tak sendiri, tapi menggandeng Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Tegal untuk supply produknya ke PT UTPE.
Kegiatan yang bertajuk Strategic Partnership 2025, kolaborasi PT UTPE dengan Yayasan Astra dan IKM Kabupaten Tegal untuk penguatan supply Chain di Jawa Tengah itu, dilakukan penandatanganan prasasti oleh Presiden Komisaris UTPE Loudy Irwanto Ellias, Presiden Direktur UTPE Etot Listyono, Ketua Pengurus Yayasan Astra Rahmat Samulo, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronik dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Dini Hanggandari, dan Mewakili Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Joko Kurnianto. Sekaligus ditandai dengan pemukulan gong oleh Presiden Direktur UTPE Etot Listyono.
Rangkaian kegiatan Kick Off Project Supplier Development diakhiri rombongan menuju ke Kawasan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru Kabupaten Tegal untuk melihat secara langsung produksi yang dihasilkan IKM baik komponen alat berat ataupun lainnya.
Ketua Pengurus Yayasan Astra Rahmat Samulo menuturkan, Yayasan Astra bekerja sama dengan industri besar untuk membawa pelaku IKM untuk dibina dalam hal membentuk mentalitas dan kualitas supaya sesuai dengan standar industri besar.
“Sesuai informasi ada 17 Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Tegal yang akan kami bina tapi ternyata yang datang lebih sebanyak 19 IKM,” tuturnya.
Presiden Direktur UTPE Etot Listyono menjelaskan, Yayasan Astra memiliki peran penting sebagai fasilitator dan menjembatani antara IKM dengan industri besar melalui jaringan yang dimiliki. Melalui kolaborasi ini nantinya IKM di Kabupaten Tegal akan mendapat pendampingan, pelatihan dan pemberian akses pasar khususnya industri logam. Harapannya bisa membuka akses pasar lebih luas lagi tidak hanya di Indonesia saja.
“Dalam program pembinaan suplier UTPE nantinya akan diberi pelatihan, pendampingan teknis sesuai standar industri, evaluasi rutin untuk menjaga kualitas serta penerapan prinsip ISC (Industrial Security Control) dan lainnya,” jelas Etot.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Joko Kurnianto menuturkan, kolaborasi ini bukan sekadar kemitraan bisnis semata, melainkan wujud nyata komitmen bersama dalam memperkuat ekosistem industri nasional yang berbasis pada potensi lokal. Sinergi dengan UTPE dan Yayasan Astra, IKM akan memperoleh akses yang lebih luas terhadap rantai pasok nasional dan global.
“Kolaborasi kali ini juga merupakan momentum strategis untuk menghidupkan kembali citra “Tegal Jepangnya Indonesia” yakni Tegal sebagai pusat industri manufaktur yang berkualitas tinggi, inovatif dan berdaya saing global,” pungkasnya. (**)