Slawi  

ZWAC 2025, Kampanyekan Gunung Slamet Sebagai Destinasi Wisata Pendakian Tanpa Sampah

SLAWI, smpantura – Sebanyak 150 pelajar, mahasiswa dan komunitas yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa turut dalam kegiatan Zero Waste Adventure Camp ( ZWAC) 2025.

Kegiatan diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup (LH) di Permadi Camp Guci, Kabupaten Tegal selama tiga hari dan dua malam.

Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Ade Palguna Ruteka menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye tahunan Kementerian LH yang sebelumnya telah dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Merbabu untuk mengedukasi generasi muda mengenai tanggung jawab terhadap sampah.

“Tujuan utama kita adalah menumbuhkan kesadaran sejak dini bahwa sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi setiap individu. Para pendaki, pelajar, mahasiswa, komunitas, semuanya bisa jadi pelopor gerakan perubahan ini,” jelasnya usai membuka acara Zero Waste Adventure Camp (ZWAC) 2025 di Permadi Camp Guci, Jumat (1/8/2025) malam.

Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah tokoh pendaki nasional sebagai influencer yang dinilai memiliki amplifikasi besar di media sosial untuk ikut serta mengampanyekan zero waste.

Mereka juga mengajak peserta berlatih teknik pendakian seperti packing ramah lingkungan, manajemen sampah, etika pendakian, hingga praktik langsung pemilahan sampah di lingkungan alam terbuka.

Kampanye ini juga membawa misi besar, yaitu menjadikan Gunung Slamet sebagai model destinasi wisata pendakian tanpa sampah atau zero waste hiking destination.

“Mari, jadikan Gunung Slamet ini bukan saja gunung yang bersih dari sampah, tapi destinasi role model pendakian yang bertanggung jawab. Petualangan bebas sampah itu mungkin. Zero waste adventure is possible,” ucapnya.

BACA JUGA :  Genjot PAD, Pemdes Danareja Data Aset Desa 

Founder ZWAC Siska Nirmala menuturkan gagasan zero waste adventure camp ia luncurkan sejak tahun 2012. Kegiatan kamping dan bertualang di alam terbuka bersama anak-anak muda menjadi basis gerakannya yang kemudian didukung Kementerian LH sebagai bagian dari kampanye Hari Sampah Nasional. Adapun acara puncak ZWAC 2019 diselenggarakan di Curug Layung, Bandung. Sedangkan ZWAC 2024 diselenggarakan di Taman Nasonal Gunung Merbabu.

“Trend pendakian gunung terus meningkat dan hampir semua gunung ramai pendakian. Sehingga edukasi gaya hidup minim sampah ke generasi muda lewat kegiatan berpetualang seperti ini sangat diperlukan dan ini efektif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, salah satu peserta ZWAC 2025, Ulfa (22), asal Wonosobo mengaku tertarik dengan kegiatan pengurangan dan pengolahan sampah, termasuk aktivitas pendakian. Sehingga menurutnya, basecamp pendakian harus terlibat aktif menegakkan aturan pengelolaan sampah kepada pendaki agar kebersihan gunung tetap terjaga.

“Tanggung jawab kita terhadap sampah bisa diawali dari hal-hal kecil, semisal habis makan sesuatu lalu ada sampah tersisa dan tidak ada tempat sampah bisa ditaruh di saku dulu atau membiasakan membawa botol minuman sendiri,” ujar mahasiswi Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta ini. (**)

error: