BREBES, smpantura – Sepuluh desa di Kabupaten Brebes bagian selatan masih didroping air bersih. Kondisi ini karena sumber air di desa tersebut kering akibat kemarau.
Sepuluh desa itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Jipang, Bangbayang, Bantarkawung, Pangebatan, Cibentang, Cinanas (Kecamatan Bantarkawung). Pruwatan, Kalinusu (Kecamatan Bumiayu) serta Taraban, dan Kedungoleng (Kecamatan Paguyangan).
Kepala BPBD Kabupaten Brebes, Nushy Mansur melalui Koordinator Penanggulangan Bencana Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan, droping air dilakukan karena sumber air milik warga mengalami kekeringan akibat kemarau berkepanjangan.
“Kami melakukan droping air bersih ini untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan air. Setiap kali droping, kami menyuplai antara 5.000 hingga 10.000 liter air untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya, Jumat (11/10).
Droping air dilakukan secara bergantian untuk memastikan setiap desa mendapatkan bantuan yang diperlukan. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar semua desa terdampak bisa terlayani. Ini adalah langkah cepat kami untuk meringankan beban warga yang sangat membutuhkan,” kata Budi.
Ia menambahkan, BPBD Brebes berkomitmen untuk melanjutkan droping air bersih hingga situasi kembali normal.”Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat di sepuluh desa tersebut dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik hingga debit sumber air yang mereka miliki kembali normal,” katanya.
Sekretaris Desa Pangebatan, Agus Supriyanto, mengatakan, bantuan air bersih dari BPBD sangat membantu warga. Di desanya, ada sekitar 200 KK terdampak kekeringan. Mereka tersebar di Dukuh Sawangan, Buaran, Pangebatan dan Cilakar. “Mewakili masyarakat, kami menyampaikan terimakasih kepada BPBD. Tanpa air bersih, mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk memasak dan minum,” ujarnya. (**)