PEMALANG, smpantura – Sebanyak 40 orang peserta Sekolah Perempuan Sekoper Permata yang berasal dari perwakilan kaum perempuan dari desa-desa di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, telah diwisuda.
Kegiatan sekolah perempuan tersebut diselenggarakan Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Pemalang.
“Alhamdulilah sebanyak 40 orang peserta sekolah perempuan telah selesai melaksanakan sekolahnya dan dilakukan wisuda. Berbagai materi sudah diberikan dari para pemateri atau pengajar yang sudah sangat kompeten dalam bidangnya masing-masing,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinsoskbpp Kabupaten Pemalang, Triyatno Yuliarso, Kamis (30/5).
Dia mengatakan, pelaksanaan sekolah perempuan dimulai sejak 29 April 2024 hingga 17 Mei 2024 dan pelaksanaan wisuda pada 30 Mei 2024 lalu.
Materi yang disampaikan antara lain terkait dengan kepemimpian perempuan, penegakan hukum, pengasuhan anak autis, literasi digital dan kesehatan diri dan keluarga.
Selain itu, para peserta sekolah perempuan angkatan I dibekali dengan ilmu kewirausahaan, dan ketrampilan pembuatan kue kering. Para nara sumber berasal dari berbagai unsur yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing baik dari profesi akademisi, maupun praktisi.
Meskipun sekolah perempuan dilaksanakan dengan waktu terbatas, tetapi para ibu-ibu tersebut sudah langsung menyampaikan ilmu yang mereka peroleh ke masyarakat langsung.
Melalui kegiatan desa, baik PKK maupun pengajian-pengajian, para kader sekolah perempuan tidak canggung dan tidak pelit membagikan ilmunya.
“Saya berpesan pada para peserta sekolah perempuan untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperolah dari para nara sumber. Saya juga titip para ibu agar selalu memantau anak-anaknya. Awasi pemakaian handphone, jangan sampai mereka salah menonton, khususnya pada hal-hal negatif,” tandas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Shanti Rosalia, sekaligus istri Bupati Pemalang.
Shanti Rosalia mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berperan dalam sekolah perempuan angkatan I. Melalui sekolah perempuan, para peserta bisa mengenali potensi dirinya masing-masing.
Selain itu, mereka juga bisa menghadapi permasalahan di lingkungannya dan mengetahui hak-hak mereka. Keterwakilan dalam berbagai bidang harus terpenuhi agar bisa ikut andil dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
Sekolah perempuan merupakan hal positif, sehingga harus didukung sepenuhnya agar pemberdayaan perempuan di Pemalang bisa dilakukan lebih luas dengan jumlah peserta lebih banyak lagi. (T08-Red)