“Saya berpesan pada para peserta sekolah perempuan untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperolah dari para nara sumber. Saya juga titip para ibu agar selalu memantau anak-anaknya. Awasi pemakaian handphone, jangan sampai mereka salah menonton, khususnya pada hal-hal negatif,” tandas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Shanti Rosalia, sekaligus istri Bupati Pemalang.
Shanti Rosalia mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang berperan dalam sekolah perempuan angkatan I. Melalui sekolah perempuan, para peserta bisa mengenali potensi dirinya masing-masing.
Selain itu, mereka juga bisa menghadapi permasalahan di lingkungannya dan mengetahui hak-hak mereka. Keterwakilan dalam berbagai bidang harus terpenuhi agar bisa ikut andil dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
Sekolah perempuan merupakan hal positif, sehingga harus didukung sepenuhnya agar pemberdayaan perempuan di Pemalang bisa dilakukan lebih luas dengan jumlah peserta lebih banyak lagi. (T08-Red)


