SLAWI, smpantura – Demi mempersiapkan kesiapsiagaan aparatur, Pengadilan Negeri (PN) Slawi Kelas 1B terhadap bencana alam, Pengadilan Negeri Slawi menggelar sosialisasi penanggulangan bencana, Jumat (21/7).
Sosialisasi dilaksanakan dengan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal dan Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Tegal.
Dalam sosialisasi tersebut juga, peserta dibekali pengetahuan tentang kewaspadaan bencana di gedung perkantoran dan evakuasi bila terjadi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah menekankan pentingnya proteksi pada bangunan dan arsip-arsip yang dimiliki. Oleh karena itu, seluruh pegawai harus mengenal ruang yang ada di kantor tersebut.
“Perlu menginventarisir ruangan, perlindungan arsip dan jalur evakuasi masuk dan keluar harus jelas. Ada titik kumpul evakuasi yang jelas, dan sudah terbangun struktur petugas manakala terjadi emergensi, petugas sudah tahu mana tombol yang harus ditekan dan mana yang harus diamankan,” sebutnya.
Sementara itu, staf BPBD pada sosialisasi tersebut mengajarkan langkah-langkah yang harus dilakukan bila terjadi gempa. Diantaranya cara melakukan evakuasi mandiri pada saat terjadi bencana, yakni dengan menjauhi kaca, berlindung di kolong meja dan melindungi kepala dengan benda yang kuat yang ditemukan di sekitar.
Selanjutnya keluar gedung menuju ke zona aman dan melakukan, analisis absensi di lapangan terkait jumlah pegawai yang telah berada di zona aman.
Materi yang disampaikan tersebut, langsung dipraktekkan, pada saat dilakukan simulasi penanggulangan bencana gempa dan kebakaran.
Ketua PN Slawi Kelas 1B Eryusman menyampaikan, kegiatan pada hari ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pegawai cara penanggulangan bencana gempa dan kebakaran.
“Pemahaman itu penting sekali ketika kita melakukan penanggulangan atau tindakan pertama bila terjadi hal-hal tidak diinginkan dalam kantor ini,”terang Eryusman.
Dengan adanya pelatihan ini, seluruh pegawai diharapkan tidak hanya bisa melakukan pertolongan pertama secara internal, tetapi juga secara eksternal kepada pengunjung PN Slawi manakala terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Eryusman mengatakan, kegiatan simulasi ini sebelumnya juga telah dilakukan pada tahun 2022.
“Jadi untuk kegiatan simulasi ini tahun 2022 pernah kita laksanakan, dan tahun ini kita upgrade lagi, kita refreshing lagi untuk mengingatkan kembali bagaimana tindakan-tindakan dasar dari penanggulangan bencana,”tuturnya. (T04-Red)