TEGAL, smpantura – Insiden pemukulan dan pengeroyokan wasit pada pertandingan babak semifinal Turnamen Ketua DPRD Cup Tahun 2023 antara Slerok vs Tegalsari, berakhir damai. Ofisial bersama seluruh pemain Tim Sepak Bola Kelurahan Tegalsari, didampingi panitia pelaksana dan Kepolisian, melakukan silaturahmi ke rumah wasit dari Asosiasi Kabupaten (Askab) Brebes, Kamis (24/8) malam.
Perwakilan Ofisial Tim Sepak Bola Kelurahan Tegalsari, H. Riswanto mengungkapkan keprihatinan atas insiden kontak fisik antara pemain sepak bola Tegalsari, dengan Tomas, wasit yang memimpin pertandingan semifinal. Selain itu, pihaknya juga menyesalkan insiden pemukulan yang terjadi usai pertandingan semifinal antara Kelurahan Slerok vs Tegalsari berakhir.
“Atas nama pribadi, ofisial, pemain dan Kelurahan Tegalsari, kami mengucapkan permohonan maaf kepada Bapak Tomas beserta keluarga,” ungkap Ofisial Tegalsari, H. Riswanto, kepada wartawan, Jumat (25/8) siang.
Riswanto juga mengucapkan terima kasih, karena kedatangannya bersama tim disambut baik oleh Tomas dan keluarga. Adapun kedatangan itu, tidak lain ingin bersilaturahmi, tabayun, meminta maaf dan membicarakan apa-apa yang menjadi pertimbangan ofisial dan menjadi kebutuhan Tomas serta keluarga.
“Alhamdulillah, Bapak Tomas bersama keluarga bisa mempertimbangkan itu dan dibuatkanlah surat pernyataan, bahwasanya terkait dengan insiden pemukulan berakhir secara kekeluargaan,” tukasnya.
Pasca insiden itu, Riswanto menyebut bahwa Tim Sepak Bola Tegalsari, telah didiskualifikasi dari turnamen, sehingga pertandingan perebutan juara ketiga ditiadakan.
“Kami menerima keputusan itu, karena kami salah dan akan mengevaluasi. Terlepas dari itu, kami berharap panitia pelaksana dan Askot PSSI, dapat mempertimbangkan kelanjutan pertandingan yang tinggal menyisakan laga final,” bebernya.