SLAWI, smpantura – Pemerintah Kabupaten Tegal, berkomitmen untuk menumbuh kembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Tegal. Salah satu wujud komitmen, Pemkab Tegal, berencana menggunakan ecoprint dan batik ciprat untuk seragam aparatur sipil negara (ASN). Demikian disampaikan Bupati Tegal, Umi Azizah saat meninjau proses pembuatan ecoprint, di rumah produksi Shanum Ecoprint, di Perumahan Pesona Abadi Blok E1 Nomor 13, Slawi Kulon, Kabupaten Tegal, Jumat (1/9) pagi.
Bupati Umi mengatakan, pihaknya mendukung pertumbuhan UMKM di Kabupaten Tegal, diantaranya ecoprint dan batik ciprat. Dengan menguatnya usaha tersebut, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal. Menurut Umi, untuk mendukung hal tersebut, saat ini Pemkab Tegal tengah melakukan proses menerbitkan surat edaran dan peraturan bupati, terkait penggunaan produk lokal tersebut, sebagai seragam ASN Kabupaten Tegal.
“Disamping menggunakan batik Tegalan yang merupakan kekayaan kita semua, nanti ada satu hari mengunakan batik ecoprint atau batik ciprat,”tutur Umi.
Umi menyebutkan, penggunaan produk lokal ini, juga bertujuan menggerakkan perekonomian masyarakat Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan menggunakan produk-produk lokal. Seperti telah dilakukan olehnya, yang menggunakan produk UMKM Kabupaten Tegal.
“Karena kami ditekankan menggunakan produk lokal, seperti saya menggunakan sepatu dan sandal buatan Prohana, batik pakai buatan Bengle atau batik ciprat yang lebih murah,”sebutnya.
Umi menyebutkan, jumlah ASN di Kabupaten Tegal saat ini sebanyak 9.515 orang. Tentu butuh persiapan dari perajin ecoprint maupun batik ciprat untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Tak hanya dari sisi ketersediaan, tetapi juga kualitas yang bagus agar layak dipakai. Dikatakan Umi, selain ecoprint dan batik ciprat, ASN Kabupaten Tegal, juga akan diminta menggunakan batik goyor di tanggal tertentu.
“Kami tetap mengacu peraturan pemerintah pusat, selain menggunakan khaki dan seragam putih, ASN juga menggunakan batik Tegal, ecoprint atau batik ciprat dan sarung goyor,”sebutnya.
Sementara itu, Pemilik Shanum Ecoprint and Craft, Fica Ariyanti menyebutkan, dirinya dipercaya TP PKK Kabupaten Tegal untuk mengajar ecoprint di beberapa kecamatan, desa, kelurahan maupun sekolah, sehingga saat ini sudah ada bibit-bibit pembuat ecoprint. Bahkan produk tersebut telah digunakan sebagai seragam di salah satu SMA di Kramat.
“Bupati menanggapi baik, sehingga kami menangkap peluangnya. Ketika ada pesanan, maka akan semakin bergerak,”sebutnya.
Sebagai Ketua Econation, Fika mengajak para perajin ecoprint untuk terus berproduksi, sekaligus menanam berbagai jenis tanaman. Pembuatan ecoprint sendiri, menggunakan bagian tanaman untuk pewarnaan, maupun pembuatan coraknya. (T04-Red)