Budaya  

Sejarah Berdirinya Pabrik-Pabrik Teh di Tegal

SLAWI, smpantura – Kabupaten Tegal dan Kota Tegal banyak berdiri pabrik teh yang saat ini dikenal di seluruh dunia. Bahkan, Tegal dikenal sebagai wilayah penghasil teh dan budaya minum teh atau moci hanya ada di Tegal.

 

Berdiri pabrik-pabrik teh di Tegal, seperti dilansir di YouTube Halo Tegal, bahwa teh masuk pertama kali di Tegal dibawa oleh para pedagang dari Cina. Mereka datang melalui Pelabuhan Tegal pada abad ke-17. Teh yang dikenalkan para pedagang Cina, yakni teh melati. Teh ini yang paling laku dipasaran dan menjadi kekhasan teh dari Tegal.

 

Perkembangan zaman semakin maju dengan berdirinya Pabrik Gula di Brebes, Tegal dan Pekalongan. Selain itu, Pekalongan juga salah satu penghasil melati yang kemudian disusul di Sidaharjo, Suradadi, Kabupaten Tegal. Tegal menjadi wilayah yang sangat strategis karena lokasinya dekat dengan pabrik gula dan produksi melati.

 

Seiring berkembangnya produksi teh di Tegal, hingga kini ada sekitar 10 pabrik teh besar dan beberapa produksi teh perseorangan. Bahkan, berkembangnya pabrik teh di Tegal, membuat makin luas lahan perkebunan teh. Sedikitnya ada 166 hektare lahan perkebunan yang berada di Kecamatan Bumijawa dan Bojong. Luas lahan itu hanya mampu memproduksi teh sekitar 56 ton daun teh. Petani di dua kecamatan itu, juga bukan petani murni perkebunan teh. Bertani teh bukan menjadi penghasilan utama para petani di wilayah lereng Gunung Slamet itu. Untuk mencukupi kebutuhan daun teh bagi pabrik-pabrik di Tegal, maka para pengusaha teh mendatangkan dari wilayah Jawa Barat.

BACA JUGA :  Urban Legend Tegal, Bende Camuluk Bumijawa Cikal Bakal Tuk Jimat

 

Semakin dikenalnya teh Tegal membuat munculnya budaya moci. Terlebih, budaya itu dipadukan dengan hasil karya masyarakat berupa poci tanah liat. Kendati masih banyak masyarakat Tegal yang suka dengan budaya Moci, tapi mulai tergerus dengan banyaknya kafe yang menjual aneka olahan kopi.

error: