SLAWI, smpantura – Tiga guru Sekolah Dasar (SD) asal Kabupaten Tegal meraih juara I dalam ajang Kreativitas dan Inovasi (Krenova) kategori umum/masyarakat yang diselenggarakan oleh Bappeda Litbang Kabupaten Tegal belum lama ini.
Krenova yang berlangsung dari April hingga Juli 2024 ini mengusung tema “Kreativitas dan Inovasi untuk Mendorong Transformasi Sosial, Ekonomi, dan Tata Kelola Pemerintahan”.
Tiga guru SD tersebut
Arista Dwi Lestari, guru SDN Dukuhwaru 02, Nur Indah, guru SDN Kaliwungu 01, dan Ika Nurfiana, guru SDN Muarareja 02.
Ketiganya yang tergabung dalam satu tim meraih
prestasi gemilang setelah melalui berbagai tahapan seleksi, mulai dari seleksi administrasi dan wawancara dengan 21 karya peserta, seleksi gelar produk dengan 9 karya terbaik, hingga grand final dengan 5 karya terbaik yang diselenggarakan pada tanggal 3-4 Juli 2024 di Gedung Dadali Bappeda Litbang Kabupaten Tegal.
Karya yang dihasilkan oleh guru Sekolah Dasar ini berupa permainan edukatif Congklak Lipat yang disingkat Coklat.
Menurut Arista dan rekan-rekannya, Congklak Lipat dibuat sebagai respon terhadap pergeseran pola kehidupan masyarakat yang semakin modern dan digital, yang mengakibatkan permainan tradisional semakin terlupakan.
“Pesatnya perkembangan teknologi membuat permainan modern lebih diminati oleh anak-anak dan remaja, sementara peran dunia pendidikan dalam memperkenalkan permainan tradisional masih belum optimal” kata Arista.
Hal ini, kata Arista, menyebabkan eksistensi permainan tradisional semakin menurun, dan tingkat kompetensi literasi numerasi siswa-siswi, sesuai Skor PISA 2022, belum mencapai target.
Melalui produk congklak lipat, diharapkan permainan tradisional ini dapat menjadi sarana belajar bagi peserta didik untuk mencintai kearifan lokal serta menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Inovasi ini tidak hanya berfungsi sebagai upaya pelestarian permainan tradisional, tetapi juga diharapkan dapat dikenal oleh berbagai kalangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Dengan kemasan yang lebih modern dan menarik, “Coklat” Congklak Lipat diharapkan tidak dianggap kuno, melainkan sebagai bagian dari upaya pelestarian permainan tradisional.
Arista menuturkan, penggunaan congklak sebagai media pembelajaran tidak hanya menawarkan hiburan baru, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam implementasi poin-poin pembangunan berkelanjutan dan mendorong perkembangan ekonomi kreatif.
Yang membedakan permainan tradisional congklak lipat dengan ini dari congklak lainnya adalah jumlah pemainnya yang bisa mencapai tiga orang, serta kemudahan penggunaan yang lebih praktis, fleksibel, dan portabel, karena dapat dilipat dan disimpan dengan mudah.
Bentuk produk ini juga memiliki estetika tinggi dengan sentuhan alam, memadukan unsur ecoprint dan paper quilling, serta dilengkapi dengan kartu soal digital berbasis Android yang menambah keseruan permainan.
Selain itu, congklak lipat juga dilengkapi dengan angka braille, sehingga dapat dimainkan oleh siswa berkebutuhan khusus.
Produk yang dibuat oleh guru-guru Sekolah Dasar asal Kabupaten Tegal ini mendapatkan beragam apresiasi dari berbagai pihak. Diantaranya dari Kepala Dinas Permades Kabupaten Tegal Mulyadi. Menurutnya, congklak merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.
Permainan congklak lipat ini memiliki estetika dan nilai pendidikan yang luar biasa.
Jika dikembangkan, congklak lipat dapat meningkatkan perekonomian sekitar melalui pemberdayaan masyarakat desa dalam industri rumahan ecoprint, paper quilling, dan kerajinan kayu.
Apresiasi juga diberikan Kepala Bidang Pembinaan PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Nurkhakim.
“Congklak lipat adalah inovasi yang sangat luar biasa. Produk ini dapat meningkatkan literasi dan numerasi serta memperkuat karakter kerjasama, gotong royong, dan kemandirian sesuai Profil Pelajar Pancasila. Produk ini juga bermanfaat bagi anak-anak disabilitas,” sebutnya.
Sebelumnya, produk congklak lipat telah diasesmen oleh ahli teknologi pembelajaran Galih Widyatmojo.
Ia mengungkapkan , produk media pembelajaran congklak lipat ini sangat menarik dan inovatif. Selain manfaat bermain permainan tradisional, produk ini juga menyisipkan materi pelajaran yang dapat meningkatkan literasi dan numerasi para pemainnya.(T04_Red)