TEGAL, smpantura – Bibit muda Wushu Kota Tegal, kini telah muncul. Ibarat memercikan secercah harapan baru, untuk menorehkan prestasi terbaik, dari cabang olah raga beladiri tersebut.
Dia adalah Reynand Heinrich Gunawan (6), yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Pius Kota Tegal.
Bakat dan prestasinya terlihat saat berkiprah di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu, bertajuk ”Garuda Emas Open Wushu Championship 2024”, di Kota Semarang.
Turnamen tahunan untuk mencari bibit muda berbakat dari olah raga beladiri itu, digelar selama dua hari, mulai Kamis (1/8) hingga Jumat (2/8).
Dari Kota Bahari mengirimkan sekitar 21 atlet. Mereka turun di sejumlah kategori. ”Kami bersyukur, ada satu bibit muda, harapan baru, muncul dari Kota Tegal. Karena akhirnya meraih medali emas, atau juara pertama di kejuaraan ini. Reynand mengalahkan 26 atlet lain dari sejumlah daerah di Indonesia, dengan raihan skor 82,” terang ayahanda Reynand, David Gunawan.
Putra pertamanya, kelahiran Kota Tegal 7 Maret 2018, turun di Kategori Wu Bu Quan D. Kategori khusus atlet usia enam sampai delapan tahun. Meski masih berusia belia, dan baru berlatih sejak Maret lalu, jurus dasar bela diri itu, mampu disajikan Reynand cukup apik, lincah dan tegas. Hal itu cukup memancing aplaus hangat penonton.
Pelatih Reynand, Dela Adelia dan Amelia Wulandari mengatakan, prestasi atletnya itu berkat ketekunan dalam berlatih. Terutama di latihan jurus tingkat dasar. Menurut dia, Wu Bu Quan atau kerap dibaca Wubucen adalah, jurus dasar dalam berlatih wushu maupun kungfu.
Jurus tersebut, kata dia, sering disebut sebagai Jurus Lima (Wu) kuda-kuda dasar. Saat seseorang memulai untuk belajar wushu, jurus tersebut dikenal sebagai jurus pertama yang harus dikuasai seorang atlet beladiri tersebut. ”Jurus ini memiliki lima sesi.
Dimana masing-masing sesi, menekankan pada kuda-kuda dasar yang harus dikuasai dalam olahraga wushu,” ucap Amelia Wulandari.
Dia berharap, atlet wushu yang masih belia tersebut, dapat dijaga dan dipupuk bersama. Antara lain, melalui pembinaan dan pelatihan yang terencana baik. Selain itu, pengalaman bertanding, juga perlu dilakukan, untuk menambah jam terbang atlet.
Perlu diketahui, Wushu berasal dari dua kata. Yakni, ‘Wu’ dan ‘Shu’. Arti dari kata ‘Wu’ adalah ilmu perang, sedangkan arti kata ‘Shu’ adalah seni. Dengan demikian, Wushu dapat pula diartikan seni untuk berperang, atau seni beladiri (Martial Art).
Amelia yang juga pelatih wushu Kota Tegal mengatakan, ada dua kategori di beladiri tersebut. Yakni, seni beladiri atau yang sering disebut Sanda. Kemudian Taolu. Adalah kategori yang lebih populer saat sekarang.
Dalam Taolu ada keindahan, kekuatan, dan tingkat kesulitan yang tergantung dari kategori umur peserta atau atlet.
Taolu sendiri masih dibagi lagi kedalam dua kategori. Yaitu Jurus Utara dan Jurus Selatan. Jurus Utara lebih menekankan kelenturan, kecepatan dibalut keindahan dalam geraknya menyerupai gerak bangau dan naga.
Sedangkan Jurus Selatan lebih menekankan kekuatan dan ketegasan gerak menyerupai harimau. (T02)