SLAWI, smpantura – Kupat Bongkok yang merupakan makanan khas Tegal, telah menjadi makanan khas Nusantara. Ternyata, nama makanan ini diambil dari sebuah desa di Kabupaten Tegal, yakni Desa Bongkok, Kecamatan Kramat. Makanan yang terdiri dari tempe rebus, kerupuk mie kenyal, tauge, kerupuk goreng dan bahan makanan lainnya, sudah ada sejak zaman penjajahan sebagai makanan sarapan para pejuang.
Desa Bongkok yang tidak jauh dari jalur Pantura, menjadi cikal bakal terciptanya makanan enak dan lezat ini. Makanan yang memiliki rasa khas dengan kuat berwarna kuning itu, konon rasanya akan berbeda jika dibuat bukan oleh orang Bongkok.
Penjual Kupat Bongkok asal Desa Bongkok, Guntur (40) saat ditemui di acara Festival Kupat Bongkok dengan menyajikan 1000 mangkok Kupat Bongkok gratis dalam rangka perayaan HUT ke-79 RI di Kantor Desa Bongkok, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal pada Minggu (25/8/2024), menuturkan, dirinya merupakan generasi kelima dari pencipta makanan Kupat Bongkok. Usaha turun temurun itu sudah ada sejak zaman penjajahan.
“Infonya, pada zaman penjajahan, Kupat Bongkok menjadi makanan sarapan para pejuang,” ujar Guntur yang mengaku membuat 150 mangkok Kupat Bongkok untuk memeriahkan acara HUT RI yang dibarengkan dengan karnaval dan jalan sehat itu.
Menurut dia, orangtuanya yang menggeluti jualan Kupat Bongkok selama 22 tahun itu, mendapatkan resep Kupat Bongkok dari warisan kakeknya yang juga penjual Kupat Bongkok. Makanan ini diambil dari nama desa tempat tinggalnya, yakni Desa Bongkok. Ia menjelaskan, makanan ini memiliki rasa yang khas dan lebih enak, jika dibuat orang Bongkok asli.
“Coba saja orang di luar Bongkok buat Kupat Bongkok, pasti rasanya lain. Katanya, air yang digunakan untuk membuat Kupat Bongkok yang membedakan rasanya,” ujar Guntur.
Kupat Bongkok, kata dia, dijual dengan harga Rp 5 ribu untuk porsi kecil, dan Rp 8 ribu untuk porsi besar. Proses pembuatan makanan ini, diawali dengan membuat tempe rebus irisan cincang. Kemudian, membuat kerupuk mie kenyal yang dibuat rendang. Sementara itu, kuah Kupat Bongkok hasil dari rebusan tempe dan mie kenyal.
“Kupat Bongkok disajikan dengan tauge, kerupuk mie goreng dan ditambah kecap,” ujarnya.
Kepala Desa Bongkok, Ovi Doni menuturkan, Festival Kupat Bongkok diadakan dengan menggandeng Karang Taruna, dan PKK Desa Bongkok. Tak hanya makan 1000 mangkok Kupat Bongkok, tapi juga diselenggarakan karnaval dan jalan sehat dalam rangka HUT ke-79 RI. Makanan itu dibagikan secara gratis kepada warga setelah mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
“Festival Kupat Bongkok sebagai bentuk apresiasi kepada pedagang Kupat Bongkok yang merupakan kuliner Nusantara tradisional Indonesia,” pungkasnya.