SLAWI, smpantura – Bima Eka Sakti dan Syaeful Mujab mendaftar diri sebagai Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal dalam Pilkada Tegal tahun 2024 ke KPU Kabupaten Tegal, Kamis (29/8/2024) pukul 21.45. Pendaftaran Paslon anak muda itu, cukup unik karena saat menuju KPU masuk kotak kosong.
Pendaftaran Paslon yang diusung PDI Perjuangan ini, bertolak dari Kantor DPC PDI Kabupaten Tegal di Jalan A Yani Slawi. Sebelum pemberangkatan ke KPU, dilakukan deklarasi Paslon Bima-Mujab dengan tagline Kabupaten Tegal Kita Bisa di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal. Bima-Mujab yang menggunakan kendaraan modifikasi kotak kosong, masuk didalamnya. Paslon itu dikawal ratusan pendukungnya dengan menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi.
Usai tiba di KPU, mobil yang membawa replika kotak kosong itu, di belakangnya bertuliskan Kabupaten Tegal Lawan Kotak Kosong. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, Marhaenismanto atau yang akrab disapa Oni, membuka kotak putih tersebut dengan menyobek dinding kotak. Bima-Mujab yang keluar dari kotak langsung memekikan kata Lawan Kotak Kosong.
Paslon itu disambut petugas KPU Kabupaten Tegal dengan mengalungkan selendang batik, dan dilanjutkan dengan penyerahan berkas pendaftaran. Setelah beberapa saat, berkas pendaftaran Paslon Bima-Mujab dinyatakan lengkap.
Bima dalam konferensi pers menuturkan, alasan dirinya menggunakan kotak kosong, karena ada pergeseran bahwa semua parpol akan mendukung salah satu Paslon. Dirinya yakin karakter PDI Perjuangan tidak seperti partai-partai lainnya. Oleh karena itu, setelah melalui proses seleksi, DPP PDI Perjuangan memberikan mandat kepada dirinya bersama Mujab sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal.
“Kami akan turun langsung ke masyarakat untuk menampung aspirasi, dan juga menggunakan media sosial untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat,” katanya.
Terkait dengan status Bima sebagai ASN di Pemprov Jateng, Bima secara tegas bahwa dirinya sudah mengajukan pengunduran diri. Ia menilai bahwa dari semua calon yang ada, hanya dirinya yang berisiko paling besar.
“Tapi, saya sudah bertekad untuk berjuang mikirin rakyat,” pungkasnya.