PEMALANG, smpantura – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pemalang menggelar debat publik bupati dan wakil bupati putaran pertama.
Tiga pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati semuanya hadir dan mengikuti debat dari awal hingga akhir dengan kondusif.
“Alhamdulilah debat publik putaran pertama sudah selesai semuanya berjalan baik dan lancar sesuai dengan aturan yang dibuat. Meskipun demikian perlu ada evaluasi, salah satunya waktu pelaksanaan sebaiknya bukan jam sibuk, tetapi jam jam santai agar semua lapisan masyarakat bisa menyaksikan melalui siaran TV,” ujar Ketua KPU Pemalang, Agus Setiyanto, Kamis (31/10).
Ia mengatakan, secara umum debat publik berjalan aman, lancar, dan sesuai aturan yang sudah disepakati.
Meskipun agak riuh karena pendukung masing masing pasangan calon cukup banyak yaitu 200 orang per paslon tetapi debat berjalan lancar.
Peran moderator cukup bagus bisa mengendalikan suasana riuh menjadi kondusif sehingga tidak mengganggu jalannya debat publik.
Berdasarkan masukan dari masyarakat dan berbagai pihak, debat publik putaran kedua dilaksanakan pada akhir pekan, dan malam hari, tujuannya agar semua masyarakat bisa menonton secara live.
Diketahui bersama tiga Paslon bupati dan wakil bupati hadir semua, yaitu nomor urut 1 Vicky dan Suwandi, Paslon nomor urut 2, Mansur dan Bobby, dan Paslon nomor urut 3 Anom dan Nurcholes.
“Secara keseluruhan acara debat publik calon bupati dan wakil bupati berjalan baik tidak terjadi kerusuhan ataupun pelanggaran yang dilakukan paslon. Namun berdasarkan laporan yang saya terima, ada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh calon penyeneggara pemilihan,” tandas Ketua Bawaslu Pemalang, Sudadi.
Dia mengatakan, Bawaslu Pemalang menerima laporan bahwa salah satu calon Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi salah satu tim Paslon bupati dan hadir saat debat publik.
Hal tersebut merupakan pelanggaran, namun yang bersangkutan sudah diingatkan oleh jajaran Bawaslu Pemalang.
Berdasarkan informasi yang diterima Bawaslu Pemalang bahwa oknum yang bersangjutan akan mundur sebagai KPPS, dan memilih menjadi tim sukses Paslon bupati.
Pihaknya akan memberikan saran atau masukan pada KPU Pemalang agar tidak melantik oknum tersebut sebagai KPPS, sebab dinilai tidak netral. **