Slawi  

Debat Publik di Pilkada Tegal Menarik, Adu Gagasan Hingga Tebak Desa dan Musim Tanam Padi

SLAWI, smpantura – Debat publik kedua Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal dalam Pilkada Tegal tahun 2024, berlangsung menarik, di Gedung Korpri Slawi, Kamis (14/11). Tidak hanya adu gagasan, tapi juga adu tak tik dalam meraup simpati masyarakat.

Debat publik kedua agak berbeda dengan debat publik pertama yang berlangsung di Hotel Grand Dian Slawi pada 24 Oktober 2024. Kali ini, Paslon Ischak-Kholid melancarkan pertanyaan yang unik. Bukan soal gagasan saja, tapi lebih pada wawasan soal ruang lingkup Kabupaten Tegal.

Dalam sesi terakhir tanya jawab, Paslon Ischak-Kholid menanyakan soal desa di Kecamatan Adiwerna yang memiliki wilayah sawah sangat luas. Ischak juga menanyakan soal musim tanam padi di Kabupaten Tegal yang terbagi menjadi 3 musim.

Calon Bupati Tegal nomor urut 1, Bima dengan penuh kemantapan menjadwal Desa Pedeslohor. Sedangkan pertanyaan soal musim tanam padi, Calon Wakil Bupati Tegal, Mujab menjawab bahwa debat publik bukan ajang tebak-tebakan, tapi untuk adu gagasan dan solusi.

BACA JUGA :  Bupati Ischak Dukung Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan

H Ischak membenarkan jawaban Bima, namun karena pertanyaan soal musim tanam belum terjawab, maka Ischak menjelaskan bahwa ada tiga musim tanam padi di Kabupaten Tegal. Tiga musim itu, yakni musim rendeng atau musim hujan, musim sadon yang kadang ada hujan dan tidak, dan musim larangan atau musim kemarau.

“Jarane wong Jawa atau wong Tegal (kata orang Jawa atau orang Tegal), musim ini jangan menanam padi karena musim kemarau,” terangnya.

Usai debat, Calon Bupati Tegal nomor urut 1 Bima Eka Sakti, menyampaikan pelaksanaan debat publik kedua dirinya bersama Mujab full senyum dan berbahagia.

error: