Ekbis  

Jelang Nataru, Harga Telur dan Cabai Naik

TEGAL, smpantura – Harga pangan di Kota Tegal mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Komoditas pangan yang harganya naik yaitu telur ayam ras, cabai dan beras.

Kenaikan ini diketahui setelah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal melakukan monitoring ke pasar tradisional dan swalayan.

Menurut data Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil (Dinkop UKM) dan Perdagangan Kota Tegal, Rabu (18/12/2024) harga minyak goreng curah rata-rata naik Rp 150 dari Rp 17.100 menjadi Rp 17.250 per liter. Untuk minyak goreng kemasan, rata-rata naik Rp 300, menjadi Rp 20.333 per liter.

Tak hanya itu, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan rerata Rp 667 dari semula Rp 30.000 menjadi Rp 30.667 hingga Rp 31.000 per kilogram.

Sedangkan data Dinkop UKM dan Perdagangan Kota Tegal, Selasa (17/12/2024) komoditas pangan yang harganya naik yakni cabai merah besar keriting dan cabai rawit merah rata-rata Rp 41.667 per kilo, cabai merah biasa Rp 40.000 per kilo, cabai rawit hijau Rp 33.333 per kilo dan bawang bombay Rp 26.000 per kilo.

Supervisor Mitra Swalayan Tegal, Tarsono mengonfirmasi adanya sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas.

“Telur ayam ras naik dari Rp 30.500 menjadi Rp 30.700 per kilo dan beras naik Rp 1.000 per kilogram,” jelasnya.

BACA JUGA :  BRI Kantor Cabang Bumiayu Gelar Pasar Ramadhan

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, monitoring di Pasar Pagi dan Mitra Swalayan dilakukan untuk memantau ketersediaan kebutuhan pokok serta harga. Sebab, dua lokasi itu menjadi barometer masyarakat.

Agus Dwi menjelaskan, beberapa harga komoditas masih stabil, namun ada juga yang mengalami sedikit kenaikan. Kenaikan harga pada cabai, mayoritas terjadi karena pengaruh musim hujan yang berdampak pada berkurangnya pasokan.

Untuk beras, dia memastikan Bulog akan memonitoring dan memastikan suplai kepada masyarakat tetap aman apabila terjadi kenaikan.

“TPID Kota Tegal sudah menyiapkan langkah antisipasi jika hasil monitoring di lapangan menunjukkan kenaikan harga yang meresahkan masyarakat saat Nataru. Alhamdulillah, secara umum Kota Tegal masih aman,” jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Marwadi menyampaikan, salah satu langkah yang disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan harga dari TPID Kota Tegal adalah menyiapkan gerakan pangan murah atau GPM.

“Di bulan Desember 2024 saja, GPM sudah dilakukan di tujuh titik. Jika dihitung dari November 2024, total ada 17 lokasi GPM. Jika memang terjadi kenaikan, maka kami siapkan GPM,” ujarnya.

Marwadi berharap, GPM dapat membantu menstabilkan harga bahan pokok dan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah. **

error: