SALAH satu komponen penting dalam pembentukan karakter siswa adalah pendidikan agama dan nilai-nilai religius, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD). Mengajarkan nilai-nilai religius kepada anak-anak sejak dini akan memberikan pondasi moral dan spiritual yang kuat untuk menghadapi masa depan mereka.
Di era digital saat ini, pendidikan agama di sekolah dasar membutuhkan pendekatan kreatif untuk menarik perhatian siswa. Menurut pandangan saya salah satu cara efektif untuk menyampaikan nilai-nilai religius melalui media yang dekat dengan kehidupan anak-anak yaitu melalui seni musik berupa lagu. Seorang pendidik bisa menggunakan lagu-lagu daerah salah satunya yaitu lagu sluku-sluku bathok.
Lagu sluku-sluku bathok adalah salah satu lagu daerah yang berasal dari jawa tengah yang liriknya berbahasa Jawa. Salah satu wali songo yang berpengaruh dalam membangun budaya Jawa adalah Sunan Kalijaga, yang membuat lagu dolanan ini sebagai alat dakwah untuk menyebarkan Islam. Menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri saat memainkan lagu ini. Selain sering memutar lagu tersebut, orang tua saya juga pernah berkata bahwa arti dari lagu sluku-sluku bathok ini sebetulnya memberikan pesan moral tentang pentingnya memanfaatkan waktu untuk berdzikir dan mengingat Tuhan. Oleh sebab itu, siswa dapat diajarkan nilai-nilai agama dengan cara yang menyenangkan melalui liriknya yang sederhana dan mudah diingat.
Hal ini meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran agama. Guru dapat memahami nilai-nilai religius yang terkandung dalam lirik melalui pengenalan lagu ini di sekolah. Misalnya, lirik yang mengajak orang untuk selalu mengingat Tuhan dapat dikaitkan dengan shalat dan dzikir, yang merupakan bagian dari ibadah sehari-hari. Siswa tidak hanya belajar mendengar dan menyanyi tetapi juga belajar merenungkan makna setiap kata. Proses ini membantu mereka menjadi lebih sadar spiritual dan lebih memahami betapa pentingnya memiliki hubungan dengan Tuhan. Kegiatan seperti ini juga dapat membantu orang berbicara tentang nilai-nilai moral seperti kejujuran, rasa syukur, dan tanggung jawab.