BREBES, smpantura – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, meninjau langsung warga korban banjir di Kabupaten Brebes, Selasa (21/1/2024). Sejumlah titik banjir disambangi Pj Gubernur bersama Pj Sekda Brebes Sutaryono, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Brebes Supriyadi, dan sejumlah pejabat terkait.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes menyebutkan, banjir akibat meluapnya Sungai Pemali itu telah berdampak kepada 7.400 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 4 kecamatan. Selain itu, sebanyak 6.011 rumah warga juga terendam.
Dalam tinjauannya itu, Pj Gubernur kali pertama mengecek korban banjir di Desa Krasak, Kecamatan Brebes. Kemudian, mengecek korban banjir di Kelurahan Limbangan Kulon. Di lokasi bencana, Nana Sudjana menyempatkan diri berdialog langsung dengan warga korban banjir. Selain itu, juga meninjau dapur umum yang telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Bahkan, Pj Gubernur juga menyerahkan bantuan logistik secara simbolis kepada warga terdampak. Bantuan yang diberikan meliputi beras sebanyak 10 ton, family kit, makanan siap saji, kasur lipat, dan peralatan sekolah.
“Kami dari pemerintah provinsi dan kabupaten terus berupaya memberikan bantuan logistik dan obat-obatan. Selain itu, koordinasi dengan BMKG terkait cuaca ekstrem sudah dilakukan. Operasi modifikasi cuaca telah dilaksanakan sebanyak 10 kali, namun curah hujan yang tinggi masih terjadi. Masyarakat harus tetap waspada, mengingat puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada Februari mendatang,” ujar Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Brebes, Supriyadi mengungkapkan, saat ini banjir sebagian besar sudah surut, dan masyarakat tengah membersihkan rumahnya yang sebelumnya terendam. Bahkan, sejak tadi pagi semua warga yang sebelumnya mengungsi juga telah kembali ke rumahnya. Seperti di Desa Krasak, kini semua pengungsi yang tersebar di lima titik sudah kembali. Genangan banjir yang masih ada di Kelurahan Limbangan Kulon, tetapi itu pun ketinggiannya mulai surut. “Banjir ini kan sifatnya mengalir. Saat ini sebagian besar sudah surut, hanya tinggal di wilayah Limbangan Kulon. Menurut Lurah setempat, 2-3 hari ke depan banjir bisa kering,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut dia, untuk dapur umum yang berada di BPBD Kabupaten Brebes masih dibuka. Dapur umum dibuka hingga warga terdampak banjir sudah kembali hidup normal. “Meski banjir sudah surut, kami tetap membuka dapur umum. Ini karena masih ada genangan di Limbangan Kulon, dan kami akan membuka dapur umum sampai warga terdampak sudah normal,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes, Caridah melaporkan, terdapat 33 sekolah yang terdampak banjir, tersebar di tiga kecamatan. Di antaranya tiga sekolah di Kecamatan Jatibarang, tujuh sekolah di Kecamatan Wanasari, dan 12 sekolah di Kecamatan Brebes.
“Kerusakan paling parah terjadi di SD Limbangan Kulon 1 dan 2. Saat ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah hingga kondisi sekolah memungkinkan untuk digunakan kembali,” pungkasnya. **