Slawi  

Rusak Sejak 2020, Pembangunan Jalan Alternatif ke Bumijawa Melalui Sumbaga Belum Tuntas

SLAWI, smpantura – Pembangunan jalan menuju Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal melalui Desa Sokatengah, belum tuntas. Jalan yang longsor akibat tanah bergerak di Desa Sumbaga sejak tahun 2020 itu, direncanakan dipindahkan ke lokasi yang aman. Kendati telah ada pembebasan lahan yang pengalihan jalan, namun hingga kini belum dilanjutkan.

Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Nuridin dari daerah pemilihan 6 meliputi Kecamatan Bumijawa, Bojong dan Jatinegara, Jumat (21/2). Ketua Fraksi Golkar itu mengakui prihatin dengan kondisi jalan di Sumbaga. Jalan yang longsor sepanjang 300 meter itu, belum juga dialihkan. Padahal, pada tahun 2022 lalu, Pemkab Tegal telah membebaskan lahan untuk membuat jalan baru sepanjang 600 meter.

“Yang longsor 300 meter, tapi ketika buat jalan baru harus memutar jadi sepanjang 600 meter. Hingga saat ini, jalan yang sudah dibangun baru 300 meter. Sisanya lewat jalan desa yang kondisinya rusak dan sempit,” bebernya.

BACA JUGA :  Tawuran, Dua Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Lebih lanjut dikatakan, jalan alternatif menuju Bumijawa melalui pertigaan Dukuh Clirit, Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang tersebut, cukup bagus. Namun, kendalanya di jalan Desa Sumbaga. Jalan itu sejak dulu kerap longsor akibat pergerakan tanah. Dengan kondisi saat ini yang melewati jalan desa, pengendara tidak nyaman.

“Harusnya segera diselesaikan, karena sudah sangat lama dibiarkan,” ujar Nurudin.

Ditambahkan, Pemkab Tegal kerap menganggarkan perbaikan jalan tersebut. Namun setelah diperbaiki, jalan itu kembali longsor. Solusinya, membuat jalan baru yang sudah memasuki tahap pembebasan lahan. Pihaknya berharap pembangunan jalan di Sumbaga diprioritaskan. Pasalnya, jalan itu akses utama warga di Sumbaga, Sokatengah dan desa lainnya.

“Jika melalui Bumijawa akan sangat jauh, karena harus melalui Bojong. Kalau lewat Dukuh Clirit lebih dekat dan efesiensi biaya,” katanya. **

error: