SLAWI, smpantura – Efisiensi anggaran dalam APBD di masing-masing daerah, tengah menjadi perbincangan hangat. Banyak pihak khawatir bahwa efesiensi anggaran akan memangkas kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat.
“Efisiensi anggaran tidak serta merta memangkas semua aspek melainkan tertentu atau dalam hal ini penganggaran Alat Tulis Kantor (ATK),” kata Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Masfui Masduki saat hadiri acara Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) I Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) dan Launching Program Desa Bangga Budaya, di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Senin (24/2/2025).
Anggota DPRD Jateng dari Fraksi Golkar itu juga menyampaikan bahwa selain ATK, efisiensi anggaran juga diperuntukan bagi kegiatan seminar, dan kunjungan kerja (kunker) yang tidak berbasis kompetensi.
“Jadi saya ingatkan jangan keliru, karena yang dipangkas anggarannya itu tadi yang menghamburkan uang seperti ATK, seminar dan kunjungan kerja,” jelasnya.
Masfui mengaku setuju dengan upaya Presiden RI Prabowo Subianto untuk efisiensi anggaran di tiap-tiap daerah. Namun demikian, efisiensi tersebut jangan disalahartikan, karena hanya di pos-pos tertentu yang tidak berkaitan dengan kegiatan masyarakat.
Dirinya pun kembali menegaskan bahwa adanya efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada even budaya maupun kesenian. Termasuk bantuan sekolah, beasiswa dan lainnya tetap berjalan dan tidak akan terdampak.
“Nantinya pasti dibahas dulu, tidak mungkin serta merta semuanya terkena efisiensi. Sehingga sekali lagi saya ingatan jangan keliru. Insyaallah dari sisi kesenian dan kebudayaan tidak terdampak, buktinya media tradisional atau Metra tetap jalan,” pungkasnya. **