BREBES, smpantura – Gerakan Santri Menulis (GSM) yang dilaksanakan Suara Merdeka, merupakan wadah untuk mengembangkan bakat para santri dalam karya jurnalisitik. Kemahiran jurnalistik itu bisa menjadi sarana dakwah para santri melalui tulisan.
Hal ini dikatakan Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma melalui Kepala Bagian (Kabag) Kesra Setda Pemkab Brebes Nadirin, saat membuka GSM tahun 2025 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Qur’an Nuridin Idris Kedawon, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Senin (10/3).
“Ini langkah luar biasa karena menjadi wadah santri untuk mengembagkan bakat di jurnalistik, sehingga bisa menjadi sarana berdakwah melalui tulisan,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya berhadap adanya GSM ini, akan ada peningkatan kapasitas santri, khususnya dalam hal menulis atau karya jurnalis yang berkaidah islam. “Kegiatan ini juga kami harapkan akan menjadikan pondok pesantren sebagai sumber informasi,” terangnya.
Pembukaan Gerakan Santri Menulis “Pelatihan Dai Medsos” ini, juga dihadiri Pengasuh Pondok KH Nuridin Idris, Wakil Pimpinan Redaksi (Wapimred) Suara Merdeka Rukardi, Kepala Kemenang Brebes Abdul Wahab dan Ketua Baznas Brebes, Abdul Haris.
“Kami datang ke ponpes ini, pertama untuk silaturahmi. Kedua, ingin memberikan ilmu bermanfaat kepada para santri. Sehingga mereka menulis dan mengisi medsos dengan ruang ruang yang lebih baik,” kata Wapimred Suara Merdeka, Rukardi.
Menurut dia, kegiatan ini dasarnya adalah menulis, dan sub temanya pelatihan dai medsos. Itu karena dunia medsos saat ini berkembang pesat, dan tidak bisa dibayangkan kecepatan perkembangannya. Dibalik kecangihan teknologi, santri bisa berperan dan mumpunyai sisi positif. Namun disisi lain, juga ada bahayanya.
“Sehingga harus ada batasan dan digunakan secara bijak,” ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tahfidzul Qur’an Nuridin Idris, KH Nuridin Idris mengaku, bersyukur pondoknya menjadi tempat dilaksanakannya GSM tahun 2025 ini. Untuk itu, pihaknya meminta para santri untuk bisa memanfaatkan dengan baik, sehingga semua ilmu yang disampaikan bisa terserap. “Saya ucapkan selamat belajar para santri, dan manfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin,” pungkasnya. **