BREBES, smpantura – Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung merekomendasikan relokasi bagi warga yang terdampak bencana tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Rekomendasi ini disampaikan setelah tim melakukan pengamatan langsung di lapangan, khususnya di tiga dukuh yang paling parah terdampak, yakni Dukuh Krajan, Babakan, dan Cupang Bungur.
“Meskipun kajian mendalam masih perlu dilakukan, tapi dari kondisi visual yang kami lihat di lapangan, dengan sangat terpaksa, rekomendasi kami adalah relokasi,” kata Maryono dari tim PVMBG Bandung, didampingi Yohandi Kristiawan, saat melakukan survei di lokasi, Kamis (24/4).
Maryono menjelaskan, pergerakan tanah terjadi akibat akumulasi curah hujan berintensitas tinggi. Mahkota pergerakan tanah berada di bagian atas, tepatnya Dukuh Krajan. Sedangkan Dukuh Cupang Bungur dan Babakan berada pada bagian sayap dan ekor dari longsoran tersebut. Ujung pergerakan tanah ini mengarah ke Sungai Pedes.
“Potensi pergerakan tanah masih sangat besar, terutama jika turun hujan. Jadi kalaupun pedukuhan ini tetap dihuni, kapan waktunya tanah ini bisa akan bergerak lagi,” jelas Sumaryono.
Dalam surveinya, tim PVMBG menggunakan drone untuk memetakan kondisi dari udara serta mengambil sampel tanah untuk dianalisis lebih lanjut. Survei didampingi BPBD, Dinas Perwaskim dan pemerintah desa.
“Pengkajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memetakan sekaligus menganalisis lokasi pergerakan tanah sekaligus menyiapkan rekomendasi teknis kedepannya,” kata Yohandi menambahkan.
Sementara itu, berdasarkan data dari Posko Darurat Penanganan Tanah Gerak pada Kamis (24/4) siang, bencana ini telah merusak 114 rumah, 3 fasilitas umum, dan 2 fasilitas pendidikan. Sebanyak 416 jiwa tercatat telah mengungsi. Mereka menempati tenda tenda pengungsian yang didirikan di lapangan minisoccer Gunung Poh.**