SMPANTURA – Semangat untuk terus melestarikan budaya Jawa khususnya seni tari terus menggelora di jiwa Ely Prihatin, dari Sanggar Tari Srimpi, Ujunggede, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang.
Bu Elli panggilan akrab dari Ely Prihatin ini bahkan terus membuat gebrakan baru dalam dunia seni tari di Pemalang dan Jawa Tengah. Berbagai jenis tarian telah dibuatnya, melalui sentuhan tangan dinginnya puluhan bahkan ratusan seniman tari telah dilahirkannya melalui sanggar tarinya.
Bahkan dalam usianya yang tak lagi muda, Bu Ely berani melakukan pentas tari selama 12 jam di Pendopo Kabupaten Pemalang. Dirinya menjadi penari utama selama 12 jam dan didampingi beberapa seniman tari dari Pemalang.
Hal itu dilakukan sebagai wujud kecintaannya dan dedikasinya pada seni tari di Pemalang. Pementasan menari 12 jam dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia dan Hari Pendidikan Nasional.
“Saya mendirikan Sanggar Tari Srimpi ini sejak tahun 1991 dan alhamdulillah masih berkembang hingga sekarang. Dalam pementasan menari 12 jam itu melibatkan 14 sanggar tari di Pemalang, dengan 35 tampilan tari dan 500 penari Pemalang,” ujar Elli Prihatin, Sabtu (3/5).
Ia mengatakan, khusus untuk menari 12 jam tidak hanya menampilkan tarian klasik tetapi lebih banyak jenis tari kreasi. Mereka yang terlibat sebagai penari tidak hanya orang tua, tetapi lebih didominasi anak anak usia sekolah.
Hal itu sebagai langkah nyata untuk memberi ruang kreasi pada generasi penerus bangsa agar mengenal, mencintai dan mengembangkan tari di Indonesia.
Harapannya pada perayaan tari dunia tahun 2026 mendatang lebih meriah dan lebih semarak lagi. Kemungkinan pada tahun depan juga digelar menari 24 jam dengan melibatkan lebih banyak lagi penari.
Khusus untuk menari 12 jam ini baru pertama dilakukan di Pemalang, harapannya langkah tersebut diteruskan oleh para penari lainnya. **