Slawi  

Kepala Kemenag Tegal Berikan Santunan ke Keluarga Jemaah Haji yang Wafat di Madinah

SLAWI, smpantura – Kepala Kantor Kemeterian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal, HM Aqsho , takziyah ke rumah duka almarhum Noer Soemitro Soedarno, jemaah haji asal Kloter 17 SOC Tahun 2025, yang wafat di Kota Madinah, Arab Saudi.

HM Aqsho didampingi Plh Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Syaifuddin Zuhri dan Kasi Garazawa Eny Ma’muroh menemui keluarga Noer Soemitro Soedarmo di Desa Kedungbungkus RT 02/02, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Kamis (15/5/2025).

Rombongan disambut dengan penuh haru oleh keluarga almarhum yang masih dalam suasana duka mendalam.

Noer Soemitro Soedarno wafat pada Jumat, 9 Mei 2025 pukul 11.45 Waktu Arab Saudi (WAS) di Madinah. Almarhum termasuk jemaah yang diberangkatkan dalam gelombang awal embarkasi Solo.

Wafatnya beliau meninggalkan duka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga, namun juga bagi sesama jemaah dan warga Desa Kedungbungkus.

HM Aqsho menyampaikan belasungkawa secara langsung dan mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“InsyaAllah almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah, dalam perjalanan suci menuju baitullah. Ini adalah kemuliaan yang jarang dimiliki oleh setiap insan,” ungkapnya dengan suara penuh keteduhan.

BACA JUGA :  Ratusan Karangan Bunga Kertas dan Tanaman Hidup Berjejer di Empat Penjuru Pendapa Amangkurat, Ucapan Selamat Untuk Bupati dan Wakil Bupati Tegal

Tak hanya menyampaikan belasungkawa, Kepala Kantor Kemenag juga memberikan semangat dan penguatan spiritual kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah menerima takdir ilahi.

HM Aqsho menegaskan bahwa Kemenag Tegal turut merasakan kehilangan dan akan terus memantau serta memastikan semua hak dan proses administrasi jemaah yang wafat diselesaikan dengan baik.

Sebagai bentuk kepedulian nyata, H. Syaifudin Zuhri menyerahkan santunan dari Kementerian Agama kepada ahli waris, disertai penjelasan administratif terkait hak-hak jemaah wafat.

Menurutnya, hal ini bukan hanya prosedur, tapi bagian dari pelayanan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Kegiatan takziyah ini merupakan manifestasi nyata dari filosofi pelayanan Kementerian Agama: hadir, peduli, dan menyatu dengan masyarakat. Tak hanya saat keberangkatan atau kepulangan, namun juga dalam situasi kehilangan dan kepedihan.

“Kami hadir bukan sekadar formalitas. Ini adalah panggilan nurani kami sebagai pelayan umat. Semoga almarhum mendapatkan surga, dan keluarga diberi ketabahan serta kekuatan,” ujar HM Aqsho. **

error: