BREBES, smpantura – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meninjau pelaksanaan program Desa Siaga Tuberkulosis di Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jumat (18/7/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi (monev) piloting Gerakan Bersama Desa/Kelurahan Siaga Tuberkulosis. Desa Pruwatan menjadi salah satu lokasi percontohan penanganan TBC berbasis desa.
Wamenkes tiba di lokasi sekitar pukul 13.00, didampingi Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma. Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng.
Dalam sambutannya, Bupati Brebes menegaskan bahwa tuberkulosis masih menjadi isu serius di wilayahnya. Sejak 2020, jumlah temuan kasus TBC terus meningkat. Dari 6.505 kasus pada 2020 menjadi 24.360 kasus pada 2024. Sementara hingga Juli 2025, tercatat 13.090 terduga dan 3.621 kasus TBC telah ditemukan.
“Ini menunjukkan penemuan kasus aktif berhasil, namun di sisi lain menjadi alarm bahwa penularan masih terjadi masif,” ujar Bupati.
Ia menyebut kunjungan Wamenkes sebagai bentuk dukungan sekaligus peringatan agar semua pihak terus memperkuat sinergi dalam misi Indonesia Bebas TBC 2030.
Bupati juga menyampaikan sejumlah langkah yang telah dilakukan Pemkab Brebes, di antaranya pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB), penerbitan Peraturan Bupati tentang Rencana Aksi Daerah TBC, serta pengalokasian anggaran dari APBD untuk layanan TBC.
“Namun kami sadar, kunci pengendalian tetap ada di desa, melalui kader dan kolaborasi lintas sektor,” katanya.
Wamenkes Dante menegaskan, upaya yang dilakukan di Desa Pruwatan dapat menjadi model yang direplikasi di daerah lain. Ia menyebut pengendalian TBC tidak cukup hanya dari tingkat pusat, melainkan harus dimulai dari desa.
“Kalau pendekatan dari desa berhasil, Brebes bisa jadi model nasional. Temuan kasus bukan hal negatif, justru menunjukkan sistem penelusuran kita berjalan,” ujar Dante.
Ia menambahkan, salah satu kekuatan Desa Pruwatan adalah keberadaan kader di setiap dusun dan komitmen pemerintah desa dalam mengalokasikan Dana Desa untuk penanganan TBC.
Selain sambutan dan peninjauan, kegiatan juga diisi dialog bersama kader kesehatan, serta testimoni dari pasien TBC yang telah sembuh.(**)