BATANG, smpantura – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Din Wahid, M.A., berkunjung ke Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang, baru-baru ini. Kunjungan Din Wahid dan rombongan dalam rangka menjajaki peluang kerjasama kelembagaan antara UIN Jakarta dengan pesantren-pesantren di Indonesia, baik Salafiyah, Ashriyah maupun Muhammadiyah.
Dirinya disambut langsung oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka, K.H. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D., didampingi oleh jajaran pimpinan Pondok Modern Tazakka. Dalam forum tersebut turut hadir sejumlah tokoh pesantren dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Din Wahid menyampaikan, UIN Jakarta sangat terbuka dengan inisiatif para kiai dalam membangun sinergi antara pesantren dan perguruan tinggi. Ia bercerita, saat ini banyak alumni pesantren yang mendapatkan beasiswa di UIN melalui kolaborasi dengan program corporate social responsibilty (CSR) perusahaan milik negara dan perbankan nasional. Din bahkan menegaskan, karakter alumni pesantren yang kuat, santun, dan tekun dalam belajar menjadi daya tarik tersendiri bagi institusi seperti UIN.
”Akhlak dan daya juang mereka dalam studi di perguruan tinggi anak-anak dari pesantren memang beda. Maka, ide ini adalah gagasan bagus untuk kemajuan masyarakat dan umat,” ujarnya.
Ia juga menyebut, ketika Fakultas Kedokteran UIN Jakarta dibuka, dekan bahkan meminta agar 25% kuota mahasiswa berasal dari alumni pesantren. Ini karena mereka tidak hanya memiliki kualitas akademik, tetapi juga kepribadian yang unggul.
”Dan andai belum bisa bersaing, Fakultas bahkan saat itu siap mengadakan materikulasi dan menjalin kerjasama dengan Kemenag RI untuk membantu pembiayaannya,” ucapnya.
Din Wahid yang pernah menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag Belanda juga menyampaikan kesiapannya untuk membantu menjembatani kerjasama antara pesantren dan lembaga pendidikan tinggi di Eropa, khususnya di Belanda. Harapannya supaya alumni pesantren bisa melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi ternama di dunia.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Modern Tazakka yang juga Wakil Presiden Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) dan Sekjen FPAG menjelaskan, banyak skema yang bisa dilakukan dalam kerjasama antara UIN Jakarta dengan pesantren-pesantren. Tetapi tujuan utamanya adalah dalam rangka percepatan SDM pesantren.
”Sebagai gambaran pola kerjasama yang bisa dikembangkan adalah seperti pemberian beasiswa kader dan alumni pesantren, penelitian dosen yang berbasis isu pesantren, pelaksanaan KKN dan PPL dari berbagai fakultas UIN Jakarta di lingkungan pesantren, hingga kolaborasi jurnal akademik yang dapat memperkuat peran intelektual pesantren di ruang publik,” ujarnya. (**)