TEGAL, smpantura – Implementasi bapak asuh anak stunting, centang biru dan duta sehat untuk pencegahan stunting di Kota Tegal, masuk dalam tahap penjurian program Integrated Sustainable Indonesia Movement (I-SIM).
Program ini merupakan wujud sinergi untuk mengakselerasi pencapaian SDGs, yang terintegrasi dalam rangkaian ajang bergengsi Indonesia SDGs Action Awards yang diselenggarakan Kementerian PPN atau Bappenas, khususnya untuk kategori pemerintah kabupaten kota.
Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, memaparkan implementasi tersebut di Aula Lantai 4, Graha Surveyor Indonesia, Jakarta Selatan, Senin pekan lalu.
Menurut Mba Iin, sapaan akrab wakil wali kota, bapak asuh anak stunting, centang biru dan duta sehat merupakan upaya dari Pemerintah Kota Tegal dalam mencegah dan menangani stunting secara berkesinambungan dengan sasaran sesuai siklus hidup.
“Bapak asuh anak stunting fokus percepatan penurunan stunting. Setiap satu OPD membawahi satu wilayah kelurahan. Mereka menjadi sumber pendanaan swadana atau melibatkan TJSLBU atau CSR,” kata Mba Iin.
Setiap OPD, lanjut Mba Iin, melaksanakan program aksi bergizi, rehab rumah tidak layak huni, pelayanan air minum dan sanitasi, gemar makan ikan serta gemar minum susu dan makan telur itik.
Sedangkan pelaksanaan inovasi penanganan stunting Centang Biru (Cegah, Entaskan dan Tangggulangi Stunting dengan Pemeriksaan Balita, Ibu dan Perubahan Perilaku), menyasar para ibu hamil.
“Kita ajak para ibu hamil untuk mengikuti senam, diskusi, konsultasi dan konseling. Mereka juga kita suplai pemberian makanan tambahan,” ucap Mba Iin.
Sementara dengan inovasi duta sehat, Pemkot Tegal berupaya mengedukasi para pelajar agar menjadi ikon remaja sehat dan sebagai penggerak perilaku sehat serta kebiasaan makan sehat dan bergizi.
