SLAWI, smpantura – Rumah Singgah Trengginas Pangkah, Kabupaten Tegal, menerima perempuan tanpa identitas setelah mendapatkan limpahan dari RSUD Dr Soeselo Slawi pada 15 November 2025. Perempuan tersebut mencari keluarganya setelah mengalami kecelakaan di Margasari, beberapa waktu lalu.
Perempuan paruh baya dengan mata kosong hanya tergeletak di tempat tidur Rumah Singgah Trengginas Pangkah, Kabupaten Tegal. Tak sepatah kata pun terucap saat diajak ngobrol. Bahkan, ditanya nama dan alamat tidak pernah menjawab.
Petugas Rumah Singgah Trengginas Pangkah, Tantri kebingungan, karena perempuan dengan tubuh ceking ini, tak bisa diajak komunikasi. Tak banyak yang diucapkan perempuan tersebut. “Kata yang terucap selama ini, wis ah dan mamak mimik,” kata Tantri yang juga penggiat batik ciprat ini saat ditemui, Jumat (28/11/2025).
Kata “wis ah” biasanya diucapkan setelah kenyang disuapin makan. Jika perempuan itu minta minum, maka bilangnnya “mamak mimik”. Padahal, perempuan yang logatnya seperti logat orang Semarang itu, sudah 2 Minggu di Rumah Singgah Trengginas.
Tantri menceritakan, perempuan berambut cepat sebelumnya pasien RSUD Dr Soetomo Slawi. Perempuan yang masuk dalam kategori PGOT ini, dirawat di rumah sakit pemerintah tersebut karena kecelakaan di Margasari. Namun, Tantri tidak secara detail kecelakaannya seperti apa.
“Dikirim ke Rumah Singgah Trengginas pada 15 November 2025. Perempuan ini mengalami luka paha kanan kiri patah,” ujar Tantri yang tiap hari menunggu penghuni Rumah Singgah Trengginas itu.
Selama 2 Minggu, kata Tantri, kerap mengajak perempuan tersebut ngobrol. Saat ditanya soal nama dan alamat tidak pernah menjawab. Bahkan, kerap menanyakan soal keluarga dan obrolan ringan lainnya. Tapi, lagi-lagu hanya diam dan tidak sepatah kata pun terucap.


