Tegal  

Akses Pendidikan Disabilitas di Tegal Masih Terbatas

TEGAL, smpantura – Kepala SLB SPK Muhammadiyah Tegal, Rizki Alghani, menyoroti persoalan akses pendidikan bagi anak disabilitas di Kota Tegal.

Rizki menyebut masih banyak anak berkebutuhan khusus yang belum bisa bersekolah lantaran keterbatasan fasilitas dan minimnya jumlah sekolah khusus di daerah tersebut.

Rizki mengatakan, hingga saat ini Kota Tegal hanya memiliki dua SLB. Yakni SLB Negeri dan SLB SPK Muhammadiyah.

Kondisi itu membuat daya tampung sangat terbatas. Bahkan sebagian pendaftar terpaksa di tolak setiap tahun.

“Sekolah kami dan SLB negeri sampai menolak siswa karena jumlah kelasnya terbatas,” ujarnya dalam momentum Peringatan Hari Disabilitas Internasional awal pekan lalu.

BACA JUGA :  TPID Kembali Gelar Operasi Pasar Murah untuk Warga

Di SLB SPK Muhammadiyah, setiap kelas hanya dapat menampung 8-10 siswa, menyesuaikan kategori kelas ringan, sedang atau berat.

Untuk menjaga kualitas pembelajaran, guru-guru diberikan pelatihan dan pendampingan rutin.

“Meski bukan lulusan pendidikan luar biasa, setiap pekan kami berikan stimulus agar mereka bisa mengajar lebih berkualitas,” ujar Rizki.

Rizki berharap, Pemerintah Kota Tegal dapat segera menambah fasilitas pendidikan bagi anak disabilitas, mulai dari sarana-prasarana hingga sekolah khusus yang representatif.

“Kami berharap ada penambahan fasilitas dan sekolah khusus, supaya tidak ada lagi anak disabilitas yang tertinggal dalam pendidikan,” kata Rizki. (**)