TEGAL, smpantura – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal, kembali menggelar operasi pasar murah, setelah sukses menyelenggarakan kegiatan serupa akhir September lalu. Seribu paket sembako kembali disediakan untuk warga di Pasar Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kamis (20/10).
Kegiatan kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Bank Jateng dan Bulog Cabang Pekalongan itu menyediakan paket sembako bersubdisi seperti satu liter minyak goreng, lima kilogram beras premium dan satu kilogram gula pasir.
Kepala KPw Bank Indonesia Tegal, M Taufik Amrozy mengatakan, dengan dibantu subsidi, maka warga cukup membeli paket sembako dengan harga Rp 56.000 dan dapat menghemat sekitar Rp 12.515 dengan menyesuaikan harga di pasaran.
“Ini menjadi langkah kita untuk memitigasi atau mengatasi dampak kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok yang sampai saat ini masih belum turun,” ucap M Taufik.
Berdasarkan data, pada September inflasi month to month (mtm) mencapai lebih dari satu persen dan year on year (yoy) menembus angka tujuh. Namun, kenaikan tersebut tidak hanya di Kota Tegal saja, melainkan hampir terjadi di sebagian besar terjadi daerah lain.
Dijelaskan M Taufik, kenaikan tersebut disebabkan karena situasi dunia yang tidak menentu dan kondisi domestik seperti musim yang saat ini tengah melanda. Sementara, Pj Sekda Kota Tegal, Dr dr Sri Primawati menyebut bahwa pasar murah menjadi langkah untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan laju inflasi.
Selain mengadakan pasar murah, upaya lain juga ditempuh dengan menjalin kerja sama bersama beberapa daerah. Pada kesempatan itu, Prima berharap, semua pihak yang terlibat dapat saling berkoordinasi dan bekerja sama untuk bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat, salah satunya yakni menekan kenaikan harga atau kenaikan inflasi.
“Kerja sama, koordinasi dan sinergi harus terus dilakukan untuk bisa mengendalikan laju inflasi. Sebab, sampai saat ini harga kebutuhan masih tinggi dan salah satu penyumbang terjadinya inflasi adalah harga beras,” pungkasnya.
Dari pantauan di lapangan, operasi pasar murah penuh sesak diminati warga yang akan berbelanja ke Pasar Randugunting. Untuk menghindari pembelian dobel, petugas menerapkan penukaran kupon. (T03-Red)